SEPUTARLAMPUNG.COM - Bermedia sosial kini tak hanya menjadi gaya hidup namun seperti telah menjadi kebutuhan yang sulit ditinggalkan.
Tak jarang, media sosial menjadi tempat pelarian saat jenuh dan penat menyerang. Beberapa ada yang keterusan hingga sampai pada taraf kecanduan.
Saat ini yang dirasa (kecanduan), tak sedikit kehadiran media sosial juga menjadi bumerang. Yang awalnya memberi banyak manfaat, kini seringkali justru menjadi sumber atau penambah masalah.
Segala sesuatu memang tak boleh berlebihan karena dampaknya bisa tidak baik. Sebagai bentuk antisipasi, kita perlu tahu apa saja tanda kita telah mengalami kecanduan media sosial dan bagaimana cara mengatasi.
Mengutip dari Choosing Therapy, sekitar 3,96 miliar orang di seluruh dunia menggunakan media sosial dengan waktu berselancar bisa mencapai 144 menit perhari.
Sejumlah tanda yang perlu dipertimbangkan bahwa seseorang butuh rehat sejenak dari media sosial antara lain, bisa menghabiskan banyak waktu dalam hidup, mengabaikan atau menunda tugas maupun aktivitas karena asik interaksi online.
Kemudian, seseorang terus-menerus membandingkan dirinya dengan hidup orang lain, sehingga memicu kecemburuan, menyebabkan harga diri menjadi buruk dan masalah penampilan atau citra tubuh.
Dan paling mengerikan dari tanda-tanda harus istirahat dari media sosial adalah, seseorang mengalami emosi yang tidak menyenangkan seperti kesedihan, kemarahan, kecemasan sampai merasa kesepian,
Melihat dari beberapa tanda-tanda tersebut, tentu beristirahat dari media sosial dapat memberikan manfaat bagi kesehatan mental seseorang.
Baca Juga: Tips Menghilangkan Jerawat di Punggung dengan Mengunakan Bahan Alami menurut dr. Ema Surya Pertiwi
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Choosing Therapy berikut beberapa manfaat istirahat dari media sosial yang baik untuk kesehatan mental, antara lain:
1. Lebih sedikit Sakit Kepala, Leher, atau ketegangan mata akibat lama melihat layar handphone atau perangkat lain.
2. Membuat tidur lebih nyenyak
3. Suasana hati bisa meningkat dengan berkurangnya stres atau kecemasan, depresi serta perasaan kesepian.
4. Menjadi lebih fokus pada tugas maupun aktivitas sehari-hari sehingga bisa meningkatkan produktivitas.
5. Interaksi dan hubungan dengan banyak orang menjadi lebih baik, dan lebih bermakna.
Lantas bagaimana cara beristirahat dari media sosial?
Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan jika ingin istirahat dari media sosial, agar dapat memperbaiki kesehatan mental.
1. Batasi Penggunaan Media Sosial
Membatasi waktu dalam menggunakan media sosial menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan oleh semua orang jika ingin keluar dan istirahat dari interaksi online.
Salah satu studi mengungkapkan bahwa mengurangi penggunaan media sosial hingga 30 menit sehari dapat meningkatkan kesadaran pengguna, sekaligus bisa meningkatkan mood dan fokus.
2. Jadwalkan Menggunakan Media Sosial
Membatasi waktu dalam menggunakan sosial media, bisa dilakukan dengan cara mengatur jadwal untuk melakukan aktivitas di media sosial. Beberapa penelitian mengatakan bahwa membuat jeda dari smartphone bisa mengurangi tingkat stres dan meningkatkan konsentrasi.
3. Matikan Notifikasi
Suara notifikasi biasanya dapat membuat orang dengan terburu-buru untuk memeriksa ponselnya, sehingga mereka tanpa sadar telah melakukan selancar dalam waktu yang lama.
Memulai dengan mematikan notifikasi aplikasi atau ponsel bisa dijadikan strategi untuk mengekang keinginan melihat atau membuka media sosial.
4. Matikan Koneksi Internet
Jika dengan mematikan notifikasi tidak bekerja, maka cara selanjutnya bisa dengan mematikan sambungan internet, pertama saat hendak mau tidur, hal ini juga bisa meningkatkan kualitas tidur.***
Disclaimer: Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran-rakyat.com dengan judul "Mari Lebih Peka dengan Kesehatan Mental, Simak Cara Istirahat dari Media Sosial".***(Arif Rahman Nasution/Pikiran Rakyat)