Tradisi Unik Sambut Ramadhan di Indonesia, Ini Kegiatan Khas Jelang Bulan Suci mulai dari Sumatra hingga Papua

31 Maret 2022, 21:00 WIB
Ilustrasi tradisi unik di Indonesia sambut Ramadhan //sumbar.antaranews.com

SEPUTARLAMPUNG.COM - Jelang bulan suci Ramadhan, biasanya di beberapa daerah Indonesia akan mengadakan kegiatan khas menyambut datangya puasa Ramadhan. Simak tradisi unik sambut Ramadhan di beberapa daerah, mulai Sumatra hingga Papua berikut ini.

Bagi umat muslim, puasa Ramadhan atau bulan suci Ramadhan adalah momen yang sangat istimewa. Karenanya, bulan mulia ini akan selalu disambut penuh suka cita oleh umat Islam.

Terkait hal ini, beberapa daerah di Indonesia mulai dari Pulau Sumatra hingga Papua, kerap mengadakan acara atau tradisi unik dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Apa saja?

Simak ulasannya di bawah ini yang dirangkum Seputarlampung.com dari berbagai sumber.

Baca Juga: Cek Rekening! Bantuan PIP 2022 Resmi DISALURKAN ke 3 Juta Siswa SMP hingga Maret, Bulan April Cair Lagi?

Meugang: Aceh

Meugang adalah tradisi menyembelih kambing atau sapi yang dilakukan tiga kali dalam setahun, yaitu pada Ramadhan, Idul Adha, dan Idul Fitri.

Tradisi Meugang yang dimulai sejak zaman Kerjaan Aceh (1607-1636 Masehi) ini biasanya dilakukan sehari sebelum datangnya bulan suci Ramadhan.

Dalam tradisi ini masyarakat akan memasak daging di rumah, yang kemudian membawanya ke mesjid untuk makan bersama keluarga, kerabat, tetangga, dan anak yatim piatu.

Baca Juga: Link Live Streaming dan Jadwal Sidang Isbat Kemenag untuk Tentukan Awal Puasa Ramadhan 2022

Punggahan: Sumatera Utara

Punggahan (naik) merupakan tradisi sambut Ramadhan yang dilakukan dengan harapan agar derajat manusia akan lebih baik saat menjalankan ibadah di bulan Ramadhan.

Tiap daerah di Sumatera Utara punya tradisi punggahan berbeda-beda. Misalnya di labuhan Batu Utara, masyarakat biasanya akan membawa makanan dan berkumpul bersama menyantapnya di masjid.

Sementara di Batubara, punggahan dirayakan dengan menyembelih kerbau atau lembu, yang dimulai 32 hari sebelum awal Ramadhan.

Baca Juga: 5 LINK LIVE STREAMING Sidang Isbat Ramadhan 2022, Berikut Jadwal 1 Ramadhan 1443 H oleh NU dan Muhammadiyah

Malamang: Sumatera Barat

Malamang merupakan tradisi di Sumatera Barat untuk menyambut Ramadhan dengan cara memasak lemang, yaitu makanan yang terbuat dari paduan antara beras ketan putih dan santan yang dimasukkan ke dalam bambu.

Tradisi ini juga bertujuan sebagai sarana untuk berkumpul dan mempererat tali silaturahmi.

Belangiran: Lampung

Belangiran adalah tradisi mandi bersama di Sungai Way Belau (Kali Akar), yang dilakukan oleh Masyarakat Lampung.

Selain sebagai bentuk rasa syukur atas datangnya bulan Ramadhan, tradisi ini juga sekaligus untuk melestarikan budaya dan adat Lampung seiring perubahan zaman.

Baca Juga: Kapan Mulai Puasa Ramadhan 2022? Ini Penetapan 1 Ramadhan dan 1 Syawal 1443 H menurut Muhammadiyah dan Kemenag

Nyorog: Betawi

Nyorog merupakan tradisi sambut Ramadhan yang dilakukan dengan membagikan berbagai bingkisan seperti sembako, ikan bandeng dan daging kerbau, atau makanan khas Betawi seperti sayur gabus pucung kepada sanak keluarga..

Nyadran: Jawa Tengah dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat Jawa Tengah dan Yogyakarta akan melakukan tradisi nyadran atau ruwahan. Tradisi ini biasanya diadakan satu bulan sebelum dimulainya puasa Ramadhan.

Nyadran dilakukan dengan membersihkan makam orang tua atau keluarga lalu mendoakannya. Masyarakat percaya bahwa membersihkan makam adalah simbol dari pembersihan diri menjelang Bulan Suci. Setelah nyadran biasanya ada acara kenduri atau makan bersama.

Baca Juga: Jadwal Imsak Yogyakarta selama Bulan Ramadhan 1443 H/2022 M, Tradisi Warga Gelar Padusan

Megibung - Bali

Megibung merupakan kegiatan makan bersama, dilakukan dengan beberapa kelompok orang duduk bersila dan membentuk lingkaran, dimana nasi telah tersedia beserta lauk pauknya di atas nampan.

Satu porsi nasi megibung biasanya dinikmati oleh empat orang atau bisa juga delapan orang.

Tradisi Megibung ini umumnya dilakukan masyarakat Karangasem, Bali untuk menyambut bulan Ramadhan

Suru Maca: Bugis-Makassar

Di Sulawesi Selatan, terutama suku Bugis-Makassar ada ritual Suru Maca yang menjadi tradisi sebelum memasuki bulan puasa. Suru Maca adalah membaca doa bersama yang dikirimkan kepada leluhur.

Biasanya tradisi dengan cara menyajikan beragam kuliner khas suku Bugis-Makassar yang diletakkan di lantai atau juga di atas ranjang tidur ini dilakukan tepat sepekan memasuki bulan suci Ramadhan.

Makanan yang biasanya disediakan dalam tradisi Suru Maca itu diantaranya opor ayam, ayam goreng tumis, serta nasi ketan dua warna, yakni ketan putih maupun hitam serta gula merah yang telah dicairkan atau akrab disebut songkolo palopo.

Baca Juga: 7 Tradisi Perayaan Maulid Nabi di Indonesia, Cara Mengenang dan Meneladani Nabi Muhammad SAW, Ada Daerahmu?

Batahlil: Ternate

Batahlil merupakan tradisi menyambut bulan Ramadan di Ternate, yang dilakukan dengan berziarah ke makam orang tua atau keluarga.

Setelah ziarah, dilakukan doa bersama bersama keluarga atau kerabat dekat di rumah. Usai berdoa, tuan rumah biasanya memberikan nasi kuning atau kue untuk dibawa pulang.

Bakar Batu: Papua

Di Papua umat Muslim menyambut Ramadhan dengan tradisi bakar batu. Tradisi ini diakukan dngan cara membakar batu hingga panas lalu ditumpuklah bahan makanan seperti daging ayam, kambing, sapi, dan umbi-umbian di atasnya.

Tumpukan makanan ini kemudian ditutup lagi dengan batu panas hingga matang. Tradisi bakar batu dilakukan sebagai bagian dari kegiatan silaturahmi dan saling memaafkan sebelum datangnya bulan suci Ramadhan.***

Editor: Desy Listhiana Anggraini

Sumber: berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler