Hati-hati! 6 Kata Terlarang Ini Bisa Meninggalkan Luka Seumur Hidup, Orang Tua Jangan Mengucapkannya ke Anak

- 30 Januari 2022, 10:35 WIB
Ucapan yang terlarang diucapkan pada anak
Ucapan yang terlarang diucapkan pada anak /Pixabay/@PublicDomainPictures

SEPUTARLAMPUNG.COM – Berikut adalah 6 jenis kata terlarang yang sebaiknya dihindari para orang tua saat berbicara pada anak. Sebab, jika kata-kata ini terucap, bisa menyebabkan gangguan kepribadian hingga meninggalkan luka seumur hidup pada anak.

Oleh karena itu, sebaiknya orang tua selalu berusaha untuk mendidik dengan mengucapkan kalimat-kalimat positif, bahkan dalam situasi saat anak melakukan kekeliruan atau salah sekalipun.

Seperti diketahui, anak adalah peniru ulung, yang dapat dengan mudah meniru setiap tindakan serta ucapan yang kerap didengarnya. Hal ini lambat laun akan memengaruhi kepribadian anak.

Selain itu, setiap ucapan yang diterima anak akan terekam kuat di memorinya dan dibawa seumur hidup. Jadi, penting untuk menjaga kata-kata kita, jangan sampai anak-anak terluka dengan perkataan orang tuanya.

Berikut beberapa contoh kata terlarang yang tidak boleh diucapakan kepada anak dan cara mengganti kalimat yang mengandung makna positif.

Baca Juga: YES! Walau Tak Terdaftar Penerima BSU/BLT Subsidi Gaji, Pemilik KTP Ini Bisa Dapat Rp3 Juta, Bisa Cek di HP

1. Kan Mama sudah bilang…

Anak-anak cenderung mudah melakukan kesalahan. Namun, mereka juga bisa belajar dari kesalahan.

Daripada melontarkan kata-kata terlarang, sebaiknya gantilah dengan yang bernada positif yang tidak menghakiminya. Misalnya “Apa yang kamu lakukan memang salah. Mama yakin, selanjutnya kamu pasti bisa memperbaikinya.

2. Jangan cengeng!

Anak yang susah didiamkan saat menangis atau tantrum biasanya akan membuat sebagian orang tua kesal dan frustrasi.

Pada situasi seperti ini, biasanya orang tua akan menyuruhnya diam dengan mengatakan, “Jangan nangis atau jangan cengeng!”

Mengucapkan kata-kata seperti ini akan membuat anak merasa dirinya salah karena menunjukkan emosi. Mereka akan beranggapan orang tua tidak peduli dengan perasaan dan apa yang mereka rasakan.

Gantilah kalimat tersebut dengan “Ada apa? Mengapa kamu menangis? Sini Cerita sama Mama.”

Ucapan yang positif ini akan membuat anak lebih berani mengungkapkan perasaannya dan menceritakan apa yang membuatnya kesal hingga menangis.

Baca Juga: Perampok Sadis yang Membunuh Karyawan BRI Link di Lampung Timur Berhasil Diringkus Polisi

3. Membandingkan anak

Membanding anak dengan siapapun, bahkan dengan saudara kandungnya sendiri akan membuat anak merasa direndahkan, tidak berharga, dan terluka.

Mungkin orang tua hanya bermaksud agar anak termotivasi menjadi lebih baik. Sayangnya, ucapan membandingkan ini justru akan menurunkan rasa percaya diri dan kepribadiannya.

Gantilah ucapan Anda dengan kalimat, “Wah, kakak/adik/temanmu hebat, ya! Kamu juga pasti bisa. Gimana kalau kita coba juga?

4. “Kita tidak punya uang beli barang itu”

Terkadang anak-anak kerap meminta sesuatu yang diluar kemampuan finansial orang tua. Alhasil, saat mereka meminta, orang tua akan berkata bahwa tidak punya uang untuk membelinya.

Hal ini justru akan membuat anak takut meminta sesuatu lagi karena sejak awal orang tua sudah memberi peringatan.

Cobalah beri mereka pengertian dengan cara yang lebih positif. Misalnya, “Maaf ya sayang, sekarang Mama belum bisa membelikannya. Karena Mama sedang menabung untuk keperluan yang lebih penting.

Selain itu, Anda juga bisa mengatakan, “Barang itu harganya mahal. Kamu mau nggak menabung untuk membelinya?

Selain terdengar positif, ucapan ini juga akan mengajarkan anak bahwa untuk memiliki sesuatu, harus berusaha dulu.

Baca Juga: SMA Swasta Urutan ke 4, Ini Dia 5 Top SMA Negeri dan Swasta Terbaik di Boyolali Jawa Tengah versi LTMPT 2022

5. Bukan begitu caranya, sini Mama saja

Kadang anak akan butuh waktu lama saat harus menyelesaikan sesuatu. Tak jarang hal ini akan membuat orang tua tidak sabar dan ingin turun tangan menyelesaikannya.

Ingat, anak butuh waktu untuk belajar sendiri melalui kesulitan. Jadi, biarkan mereka menyelesaikannya.

Sebab, mengambil alih pekerjaan mereka hanya akan membuat mereka tidak percaya diri dan yakin akan kemampuannya.

Nantinya, hal ini akan berpengaruh pada kehidupan mereka selanjutnya. Mereka akan jadi seseorang yang cenderung takut mencoba hal baru.

6. Kamu sih malas, kamu bodoh sekali

Kata-kata “kamu sih malas, atau kamu bodoh sekali”, akan membuat anak merasa sangat minder sehingga akan berpengaruh pada tumbuh kembangnya.

Apa yang Anda ucapkan ini justru akan menajdikan anak seperti apa yang diucapkan karena hal ini melekat di dalam benaknya. Ia tersugesti dengan kata-kata yang diterimanya.

Cobalah ganti dengan mengucapkan, “Kalau kamu rajin membaca dan belajar, pasti kamu akan jadi anak pintar. Yuk, semangat.***

 

 

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah