Waspada! Perubahan Musim, Iklim, Suhu Terhadap Bumi: Materi Tema 8 Kelas 6 SD MI Halaman 61, 62, 65, 66

- 5 Maret 2021, 20:05 WIB
Ilustrasi cuaca.
Ilustrasi cuaca. /FelixMittermeier /Pixabay/



SEPUTAR LAMPUNG – Perubahan musim, iklim, dan suhu dari masa ke masa sulit diprediksi, karena semakin la suhu di bumi semakin ekstrim dan iklim di berbagai daerah di Indonesia mengalami perubahan yang signifikan dan itu terjadi akibat musim yang terjadi di awal tahun dengan potensi curah hujan yang tinggi.

Adik-adik perlu tahu apa saja perubahan musim yang terjadi di daerah tempat tinggalnya, karena pembelajaran musim, iklim, dan suhu sangat penting untuk dipahami oleh adik-adik kelas 6 SD.

Tujuannya agar siswa cepat tanggap dalam merespon perubahan musim dan iklim di lingkungannya, sebab dampak dari adanya perubahan musim dan iklim secara tiba-tiba dapat menyebabkan sesuatu hal yang mungkin terjadi.

Baca Juga: Cara Mudah Balik Nama Sertifikat Tanah di Kantor BPN, Rincian Biaya, dan Dokumen yang Perlu Disiapkan

Seperti musim hujan di awal tahun, mulai bulan Januari, Februari, sampai Maret telah terjadi musim penghujan yang mana di sebagian daerah tergenang air atau banjir, tidak hanya itu saja ada dampak lainnya yang kemungkinan besar terjadi daerah pegunungan seperti daerah perbukitan dan lainnya.

Dikutip Seputarlampung.com dari sumber Buku Sekolah Elektronik (BSE) Tematik Kemdikbud, berikut ini penjelasan mengenai Perubahan Musim, Iklim, Suhu Terhadap Bumi Materi Tema 8 Kelas 6 SD/MI Halaman 61, 62, 65, 66.

Memasuki musim hujan, terjadi peningkatan curah hujan di beberapa wilayah di Indonesia. Tidak dapat dipungkiri banjir pun melanda di berbagai tempat. Berbagai faktor penyebab banjir berulang dari tahun ke tahun.

Baca Juga: Hati-Hati Saat Makan di Luar! Riset Ungkap 7 Rahasia ‘Kotor’ Restoran yang Jarang Diketahui Pelanggan

Rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan, penebangan liar, pembangunan permukiman tanpa mengindahkan topografi wilayah merupakan penyebab bencana tersebut. Pendangkalan dan penyempitan badan sungai membuat sungai meluap.

Hal ini dapat disebabkan oleh faktor alam. Namun, ada pula ulah manusia yang mempercepat terjadinya hal ini. Menjamurnya rumah di bantaran sungai, misalnya. Permasalahan ini sering terjadi di kota yang berpenduduk padat.

Di sisi lain, penertiban permukiman liar di bantaran sungai juga menjadi kesulitan pemerintah daerah sepanjang waktu. Dari tahun ke tahun, warga yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung, Jakarta harus selalu siaga ketika curah hujan mulai meninggi.

Luapan sungai dapat terjadi hingga ketinggian 1-2 meter di dalam rumah. Bukan hanya barang yang harus di selamatkan, nyawa pun menjadi taruhannya. Sudah diperingatkan bahwa permukiman di bantaran sungai sangat berisiko ketika curah hujan tinggi. Namun, tetap saja mereka kembali ketika banjir telah surut. Tumbuhnya permukiman liar di bantaran sungai mendorong penyempitan badan sungai.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 13 Sedang Berjalan, Ma'aruf Amin: Insyaallah Hingga 2022 Program Ini Akan Dianggarkan

Halaman:

Editor: Dzikri Abdi Setia

Sumber: Buku Tematik Kemendikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x