SEPUTARLAMPUNG.COM - Salah satu kegiatan yang biasanya dilakukan oleh perantau menjelang Hari Raya Idul Fitri adalah mudik.
Mudik sendiri merupakan perjalanan pulang ke kampung bagi para perantau.
Ada dua jalur mudik yang terkenal di Pulau Jawa, pertama jalur Pantura atau Pantai Utara Jawa.
Jalur Pantura memiliki panjang total 1.161,47 km yang terbentang mulai dari kota Merak, Banten hingga kota Banyuwangi, Jawa Timur.
Kedua, ada jalur Pansela atau Pantai Selatan Jawa. Jalur ini dari Bayah, Kabupaten Lebak, Banten hingga ke kawasan Pacitan, Jawa Timur.
Bagi Anda yang mudiknya melalui jalur Pansela, ada 7 rekomendasi makanan khas yang bisa jadi menu buka puasa Ramadhan atau mengisi perut saat kembali ke daerah domisili setelah Idul Fitri.
7 makanan khas ini akan memanjakan lidah Anda dan bisa membuat Anda rindu untuk mengonsumsinya lagi. Apa saja? Simak daftarnya:
1. Sate Maranggi - Purwakarta
Sate Maranggi umumnya terbuat dari potongan daging sapi bercampur lemak atau has dalam.
Rasa daging sate maranggi makan enak karena dicampur dengan bumbu kecap yang pekat serta dilengkapi dengan cocolan sambal dari tomat segar dan cabai rawit hijau.
2. Nasi Cikur - Tasikmalaya
Cikur merupakan bahasa sunda dari rempah 'kencur'. Secara umum, nasi cikur merupakan nasi goreng kencur khas Tasikmalaya.
Perpaduan pedasnya cabai dan kencur yang khas bisa membuat Anda akan merasakan sensasi makan nasi goreng yang berbeda.
Apalagi jika ditambah dengan telur mata sapi setengah matang dan kerupuk udang yang renyah. Dijamin bikin Anda ketagihan!
3. Yutuk - Kebumen
Yutuk merupakan sejenis hewan laut yang biasanya mudah ditemukan di pesisir pantai-pantai Kebumen.
Biasanya masyarakat lokal akan mengolah yutuk menjadi bakwan atau rempeyek, lalu dihidangkan sebagai lauk pecel.
4. Mangut Beong - Magelang
Pencinta makanan pedas, merapat! Mangut beong terbuat dari ikan beong yang merupakan ikan endemik Magelang dan berasal dari Sungai Progo.
Bentuknya seperti ikan lele, bedanya daging ikan beong cukup padat seperti ikan gurame.
Mangut beong cocok disantap dengan trancam, urap pedas khas Jawa Tengah.
5. Ayam Lodho - Tulungagung
Ayam Lodho memiliki aroma gurih dan manis sekaligus. Sebelum disajikan dengan santan, biasanya ayamnya dibakar terlebih dulu.
Ayamnya sendiri merupakan ayam pejatan atau ayam kampung. Aroma ayam bakar yang dilumuri kuah rempah ini dijamin bisa membuat Anda ingin nambah nasi!
6. Orem-orem - Malang
Seporsi orem-orem biasanya terdiri atas potongan ketupat, kuah santan kental, mendol khas Malang, telur asin, dan kerupuk.
Rasa kuah santan dipadu dengan bumbu rempah kuning dan mendol yang gurih, bisa bikin lidah Anda bergoyang!
7. Pecel Gudeg - Jember
Berbeda dengan gudeg khas Yogyakarta, pecel gudeg khas Jember ini memiliki warna bumbu yang tidak terlalu pekat.
Selain itu, cara masaknya masih menggunakan tungku kayu bakar yang diolah selama 6 jam.
Anda bisa menikmati nasi putih dengan gudeg nangka muda, sayur-sayuran rebus, dan siraman bumbu pecel, lengkap dengan rempeyek kacang.***