Mau Mudik ke Solo Saat Libur Natal dan Tahun Baru? Siap-siap Dikarantina di Kompleks Solo Technopark

19 Desember 2020, 15:05 WIB
Ikon Kota Solo. /surakarta.go.id

SEPUTAR LAMPUNG - Pemerintah Kota Surakarta di Provinsi Jawa Tengah mengambil kebijakan yang lebih tegas untuk mengantisipasi lonjakan pemudik saat libur natal dan tahun baru.

Jika daerah lain hanya menerapkan tes usap negatif, Pemkot Solo akan memberlakukan karantina untuk para pemudik yang memasuki Solo mulai 20 Desember 2020.

Pemudik akan dikarantina di kompleks Solo Technopark. Sehingga bagi Anda yang mudik dalam periode ini, akan menghabiskan libur natal dan tahun baru di tempat karantina.

Baca Juga: Performa, Harga, dan Spesifikasi Oppo Reno5 yang Hadir dengan Sejumlah Teknologi Baru yang Mumpuni

"Karantina di Solo Technopark Kentingan, Jebres, Solo, hanya berlaku bagi pemudik, yakni warga masyarakat Solo yang merantau dan pulang bertemu dengan keluarga serta menginap di lingkungan masyarakat," kata Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo di sela acara Mider Projo di SD Negeri Bayan, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Solo, sebagaimana dikutip dari ANTARA pada Sabtu, 19 Desember 2020.

Untuk merealisasikan kebijakan ini, Pemerintah Kota akan mengerahkan petugas Jogo Tonggo di kampung untuk melaporkan kedatangan pemudik ke Satuan Tugas Penanganan COVID-19 serta mengantar pemudik ke fasilitas karantina di Solo Technopark.

Adapun untuk wisatawan yang datang ke Surakarta selama libur Natal dan Tahun Baru, Rudyatmo menjelaskan bahwa Gubernur Jawa Tengah sudah mewajibkan wisatawan yang masuk ke wilayah Jawa Tengah membawa dokumen hasil pemeriksaan yang menunjukkan bahwa yang bersangkutan tidak tertular COVID-19.

Baca Juga: Positif Covid-19, Rektor Itera Prof Ofyar Tamin Kini Dirawat di RSUDAM

"Jadi pemudik dan wisatawan yang mau masuk Kota Solo seharusnya seperti itu, harus tes usap antigen lebih dahulu. Namun, bagi pemudik meski hasil tes usap negatif tetap dikarantina itu, sudah menjadi kebijakan," kata Rudyatmo.

Menurutnya, pemudik berbeda dengan wisatawan. Pemudik biasanya pulang ke rumah keluarga di kampung halaman dan berkumpul dengan kerabat sedangkan wisatawan umumnya singgah di hotel.

Wali Kota berharap warga menunda pulang ke kampung halaman guna menghindari risiko penularan COVID-19.

Baca Juga: Begini Cara Daftar dan Pencairan Dana Bantuan Program PIP untuk Pelajar SD, SMP, dan SMA

"Saya berharap warga jangan mudik dahulu karena belum tentu, kita hari ini tes usap negatif (tapi) dalam perjalanan kembali bertemu keluarga bisa memaparkan virusnya, hal ini yang harus dijaga," katanya.

Wali Kota juga meminta warga Surakarta disiplin menerapkan 4M, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan agar terhindar dari penularan COVID-19.

Menurut data Satuan Tugas Penanganan COVID-19, di Kota Surakarta hingga Kamis (17/12) total ada 3.656 orang yang terserang COVID-19 dengan perincian 2.177 orang sudah sembuh, 1.107 masih menjalani karantina, 190 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit, dan 182 orang meninggal dunia.***

Editor: Ririn Handayani

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler