SEPUTARLAMPUNG.COM – Hari Angkutan Nasional merupakan salah satu momen tahunan yang dirayakan setiap 24 April di Indonesia.
Dalam rangka memperingati Hari Angkutan Nasional 2024, mari mengenal perkembangan angkutan umum di Indonesia dari masa ke masa.
Apa saja angkutan umum yang digunakan sejak zaman dulu? Simak ulasan mengenai perkembangan angkutan umum di Indonesia dari masa ke masa.
Hari Angkutan Nasional hadir sebagai momen untuk memperingati pentingnya keberadaan angkutan umum sebagai sarana transportasi yang terus berkembang di Tanah Air.
Di mana, angkutan umum menjadi salah satu sarana transportasi pilihan yang dapat membantu mempermudah mobilisasi masyarakat Indonesia hingga saat ini.
Oleh karena itu, Pemerintah terus meningkatkan perkembangan angkutan umum di Tanah Air, khususnya di ibukota.
Perkembangan Angkutan Umum di Indonesia dari Masa ke Masa
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut jenis-jenis angkutan umum di Indonesia yang terus mengalami perkembangan dari masa ke masa:
1. Delman (Awal masa Kolonial)
Menggunakan tenaga kuda, delman menjadi sarana transportasi yang umum digunakan pada awal masa kolonial Belanda.
2. Trem (1881-1931)
Lebih maju dari delman, transportasi yang satu ini melintas di jalan umum rute Glodog, Harmoni, Pasar Baru, Senen dan Kramat pada tahun 1881 dengan tenaga uap. Sedangkan pada tahun 1930-1931 trem listrik mulai beroperasi dan sempat menjadi andalan warga Jakarta.
3. Becak (1930-1989)
Saat ini, mungkin masih ada yang menemui becak yang didorong dengan bantuan sepeda hingga motor. Namun dulu, kendaraan yang satu ini ditarik oleh seseorang dari depan layaknya gerobak.
4. Helicak (1970-an)
Pada masa itu, Gubernur Jakarta, Ali Sadikin, mencanangkan helicak sebagai pengganti sepeda yang menggunakan tenaga mesin dengan kabin yang terbuat dari kerangka besi dan memuat dua penumpang dewasa.
5. Blue Bird (1972)
Kendaraan mobil yang dikenal sebagai taksi ini, pertama kali memperkenalkan layanan yang menggunakan argometer pada tahun 1972. Namun sebenarnya, taksi sudah ada sejak 1940-an namun menggunakan mobil klasik dengan merk yang berbeda-beda.
6. Oplet (1960-1970an)
Awal beroperasi di Jakarta pada masa itu, kendaraan yang satu ini dikenal luas bersama namanya yang diabadikan dalam sinetron ‘Si Doel Anak Sekolahan’.
7. Bemo (1960-1980 an)
Sebelum Bajaj, kendaraan beroda tiga yang lebih dulu terkenal adalah Bemo dengan kapasitas penumpang yang banyak. Namun sayangnya, popularitas angkutan yang satu ini meredup karena dianggap tidak ramah lingkungan.
8. Bus Tingkat (1960 an)
Bus yang memiliki tingkat dengan dua lantai (atas dan bawah) ini, mampu menampung lebih banyak penumpang.
9. MetroMini (1962-2019)
Angkutan umum berupa bus berukuran sedang yang populer di Jakarta dengan warna khasnya ini, sayangnya berhenti beroperasi pada tahun 2019.
10. Angkot/Mikrolet (1970)
Mikrolet yang kini masih dikenal sebagai angkutan kota (angkot) merupakan kendaraan umum yang dapat menampung banyak penumpang.
11. KRL Commuter Line (1970)
Pada tahun 1970 sarana transportasi ini dikenal dengan nama KRL Jabodetabek. Sementara, pada tahun 2017 PT KAI Commuter Jabodetabek berganti nama menjadi PT Commuter Indonesia.
12. Bajaj (1975)
Angkutan beroda tiga yang satu ini masih bisa ditemukan di Jakarta. Memiliki suara berisik yang khasi, kini bajaj telah menggunakan bahan bakar gas yang lebih ramah lingkungan.
13. Transjakarta (2004)
Angkutan umum ini hadir di Jakarta sebagai sistem transportasi Bus Rapid Transit (BRT) pertama di Asia Tenggara dan Selatan yang masih beroperasi hingga saat ini.
14. LRT (2019)
Dibangun sejak tahun 2016, Light Rail Transit (LRT) mulai beroperasi pada Desember 2019 di Jabodetabek dengan perlintasan layang.
15. MRT (2019)
Digagas sejak Orde Baru tahun 1985, proyek Mass Rapid Transit (MRT) akhirnya mulai dianggarkan pada tahun 2013 dan resmi beroperasi di Jakarta pada tahun 2019 dengan perlintasan layang dan bawah tanah.
Demikian ulasan mengenai jenis-jenis angkutan umum di Indonesia yang terus berkembang dari masa ke masa, mulai dari delman hingga LRT dan MRT.***