SEPUTARLAMPUNG.COM - Isu reshuffle kabinet kembali mencuat, benarkah ada dua menteri disorot? Begini penjelasan Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin.
Isu perombakan atau reshuffle kabinet kembali kencang berhembus dan kabarnya ada dua posisi Menteri yang disorot.
Reshuffle kabinet diperlukan agar kinerja dalam organisasi atau lembaga tetap berjalan dengan baik.
Tujuan lain dari perombakan juga bisa menjadi sebuah penyegaran dalam sistem pemerintahan. Penyegaran bisa dilakukan untuk membuat suasana baru dengan sosok baru yang dianggap bisa bekerja lebih baik.
Baca Juga: RESMI DIBUKA! Akses dtks.jakarta.go.id untuk Daftar DTKS Tahap 3 2022 Agar Dapatkan Bantuan KJP Plus, KJMU
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyebut reshuffle kabinet setidaknya dilakukan untuk mengisi dua jabatan yang saat ini masih kosong.
Di antaranya Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta Wakil Menteri Luar Negeri.
Hal tersebut disampaikan Wapres Ma'ruf Amin seusai menghadiri Haul Ulama Indonesia Ke-23 Tahun Almarhum Habib Umar bin Hood Alatas di Depok, Jawa Barat, Sabtu 20 Agustus 2022.
"Reshuffle itu yang pasti 'kan ada dua yang lowong. Satu Menteri PANRB, itu belum diisi. Kedua, Wakil Menteri Luar Negeri, dia terpilih menjadi Ketua OJK. Itu yang pasti diisi," ucap Wapres Ma'ruf Amin, seperti dikutip Seputarlampung.com dari PMJ News pada 22 Agustus 2022.
Baca Juga: 5 Lowongan Kerja PT Kereta Cepat Indonesia China untuk Lulusan SMK, Batas Akhir Pendaftaran 31 Agustus 2022
Sedangkan untuk reshuffle posisi lainnya, lanjut Wapres, masih menunggu keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kalau yang lain, saya kira tunggu saja. Kita lihat saja nanti," tambahnya.
Diketahui, hingga saat ini Presiden belum mengumumkan nama yang akan menjabat sebagai Menteri PANRB setelah Tjahjo Kumolo wafat.
Demikian ulasan mengenai reshuffle kabinet yang akhir-akhir ini kembali mencuat dan diperkirakan ada dua menteri disorot, yakni Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta Wakil Menteri Luar Negeri, sebagaimana diungkapkan oleh Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin.***