Ini Penyebab Cuaca Panas hingga 38 Derajat di Indonesia, Hati-hati Kemarau Tiba! Simak Penjelasan BMKG Berikut

- 10 Mei 2022, 12:12 WIB
 Ilustrasi cuaca panas di Indonesia./ Hans / PIxabay
Ilustrasi cuaca panas di Indonesia./ Hans / PIxabay /

SEPUTARLAMPUNG.COM – Berikut ini penyebab cuaca panas hingga 38 derajat yang terjadi di Indonesia. Hati-hati kemarau tiba lebih cepat. Simak penjelasan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Seperti diketahui saat ini cuaca panas terjadi di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Lampung. Bahkan di daerah yang dingin pun cuaca panas juga terasa.

Cuaca panas tersebut dapat mengganggu kesehatan, mulai dari kerusakan pada mata yang menyebabkan penurunan penglihatan, kabur, bahkan bisa menyebabkan kebutaan.

Lain halnya pada kulit, paparan sinar ultraviolet yang dihasilkan oleh sinar matahari akan membuat kusam, tidak kencang dan terlihat lebih tua.

Baca Juga: 2 Hari Jelang Penutupan, Ini Syarat Lowongan Kerja di KAI Wisata untuk SMA, SMK, dan Sarjana, SEGERA DAFTAR!

BMKG memberikan penjelasan terkait cuaca panas yang terjadi akhir-akhir ini di Indonesia. Kabar buruknya cuaca panas ini bisa berlangsung hingga akhir Mei 2022 dan bisa menyebabkan kemarau di sejumlah daerah di Indonesia.

Dilansir seputarlampung.com dari akun instagram BMKG, berikut penjelasan BMKG mengenai penyebab cuaca panas di Indonesia:

1. Berdasarkan data hasil pengamatan BMKG, suhu maksimum terukur selama periode tanggal 01 – 07 Mei 2022 berkisar antara 33 - 36.1 °C dengan suhu maksimum tertinggi hingga 36.1 °C terjadi di wilayah Tangerang-Banten dan Kalimarau-Kalimantan Utara. Suhu maksimum tertinggi di Indonesia pada bulan April selama 4-5 tahun terakhir sekitar 38.8°C di Palembang pada tahun 2019, sedangkan di bulan Mei sekitar 38.8 °C di Temindung Samarinda pada tahun 2018.

2. Fenomena suhu udara terik yang terjadi pada siang hari tersebut dipicu oleh beberapa hal sebagai berikut : - Posisi semu matahari saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator yang mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau, dimana tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujannya akan sangat berkurang, sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari akan cukup mendominasi.

Baca Juga: Tanggal Berapa PPDB Jawa Timur 2022-2023 Jenjang SMA-SMK Dibuka? Ini Jadwal Resmi dan Terbaru SMAN 4 Jember

- Dominasi cuaca yang cerah dan tingkat perawanan yang rendah tersebut dapat mengoptimumkan penerimaan sinar matahari di permukaan Bumi, sehingga menyebabkan kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari.

3. Suhu panas terik yang terjadi di wilayah Indonesia *bukan fenomena Gelombang Panas*. Menurut WMO (World Meteorological Organization). Gelombang Panas atau dikenal dengan "Heatwave" merupakan fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan selama 5 hari atau lebih secara berturut-turut dimana suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5°C atau lebih. Fenomena gelombang panas ini biasanya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti wilayah Eropa dan Amerika yang dipicu oleh kondisi dinamika atmosfer di lintang menengah. Sedangkan yang terjadi di wilayah Indonesia adalah fenomena kondisi suhu panas/terik dalam skala variabilitas harian.

4. Kewaspadaan kondisi suhu panas/terik pada siang hari masih harus diwaspadai hingga pertengahan Mei.

Demikian informasi mengenai penyebab cuaca panas di Indonesia menurut BMKG.***

Editor: Ririn Handayani

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah