“Dari seluruh anak yang meninggal itu, 50 persennya adalah balita,” kata Aman melalui konferensi pers virtual, Jumat, 18 Juni 2021.
IDAI meminta agar seluruh kegiatan yang melibatkan anak dilaksanakan secara daring untuk saat ini, termasuk rencana pemerintah untuk melaksanakan sekolah tatap muka terbatas.
Aman mengatakan IDAI mendukung pelaksanaan sekolah tatap muka apabila ‘positivity rate’ dari kasus Covid-19 di Indonesia di bawah 5 persen.
Sedangkan berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Jumat, ‘positivity rate’ Indonesia berkisar 28,51 persen, sebagaimana dikutip dari laman Anadolu Agency.
Terkait hal itu, pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebelumnya telah menghentikan sementara uji coba sekolah tatap muka sebagai respons atas melonjaknya kasus Covid-19 pasca-libur Idul Fitri.
Dilansir dari Pikiran Rakyat dalam artikel "Kasus Kematian Anak Akibat Covid-19 Indonesia Tertinggi di Dunia, IDAI Dukung Sekolah Tatap Muka dengan Syarat", Jakarta mencatat rekor kasus harian tertinggi selama pandemi sebanyak 4.737 kasus, setelah pada Kamis juga melaporkan 4.144 kasus.
Dinas Kesehatan Jakarta menyatakan tren kasus Covid-19 pada anak terus meningkat, tercatat dari total kasus yang dikonfirmasi pada Kamis, sebanyak 661 kasus atau 16 persen diantaranya merupakan anak berusia 0-18 tahun.
Di sisi lain, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan ada 4.737 warga Jakarta terpapar Covid-19 hari ini, Jumat, 18 Juni 2021.