IDAI Tetap Dukung Sekolah Tatap Muka Meski Kasus Kematian Anak Akibat Covid-19 Tinggi, Dengan Syarat...

- 19 Juni 2021, 16:00 WIB
Ilustrasi Covid-19. Kasus Covid-19 Varian Delta Melonjak Tajam di Kudus, Bupati minta warga tak adakan sholat Jumat di masjid
Ilustrasi Covid-19. Kasus Covid-19 Varian Delta Melonjak Tajam di Kudus, Bupati minta warga tak adakan sholat Jumat di masjid //Pixabay/

SEPUTAR LAMPUNG - Pandemi Covid-19 semakin mengancam nyawa umat manusia, terutama di Indonesia.

Penyebaran penyakit yang diakibatkan oleh virus tak kasat mata ini tampaknya semakin menggila di tahun kedua.

Seperti diketahui, penyebaran Covid-19 pertama kali terjadi di Wuhan, China pada akhir tahun 2019.

Sejak saat itu, penyebaran virus yang menyerang saluran pernafasan ini semakin meluas.

Angka kasus Covid-19 mulai meningkat di sejumlah wilayah Indonesia, bahkan wilayah Jakarta saat ini mengalami lonjakan tajam dipicu oleh adanya virus Covid-19 varian Delta atau dikenal B.1617.2 asal India.

Baca Juga: Bocoran Sinopsis Ending 'So I Married The Anti-Fan' Hari Inii: JJ dan Who Joon Akhirnya Berdamai?

Namun, baru-baru ini Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengungkap kasus kematian akibat Covid-19 pada anak di Indonesia merupakan yang tertinggi di dunia.

Hal itu disampaikan Ketua IDAI Aman Pulungan, ia menuturkan proporsi kasus Covid-19 pada anak berkisar 12,5 persen yang berarti 1 dari 8 kasus konfirmasi terjadi pada anak.

Kemudian dari jumlah tersebut, angka fatalitas (case fatality rate) berkisar 3 persen hingga 5 persen dari total kasus Covid-19 pada anak.

Halaman:

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah