SEPUTAR LAMPUNG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali kepleset ucapan dengan menyebut Kota Padang sebagai provinsi.
Hal ini terjadi dalam kunjungan kerja presiden ke Provinsi Riau untuk meninjau perkembangan pembangunan jalan tol Trans Sumatera di ruas Dumai-Pekanbaru.
Kesalahan penyebutan 'Provinsi Padang' ini diketahui dalam Youtube Sekretariat Presiden pada Rabu, 19 Mei 2021.
Dalam pidatonya, Jokowi menyampaikan pernyataan tanpa teks dan menyebut Provinsi Padang padahal maksudnya adalah Provinsi Sumatera Barat.
Pada awalnya Jokowi dalam keterangannya menyampaikan perkembangan pembangunan jalan tol Trans Sumatera di ruas Dumai-Pekanbaru yang kini sudah berjalan mencapai kurang lebih 40 km.
"Pagi hari ini saya mengunjungi dan melihat progres perkembangan pembangunan jalan tol Trans Sumatera di ruas Dumai-Pekanbaru dan berada di sirip Pekanbaru-Palembang dan nanti kita ke arah Padang, sudah berjalan kurang lebih 40 km dan kita harapkan progresnya makin hari makin panjang," demikian kata Jokowi dilansir dari YouTube Sekretariat Negara Rabu, 19 Mei 2021.
Barulah selanjutnya Jokowi nampak terpeleset dan menyebut Padang sebagai provinsi. Padahal seperti diketahui, Padang adalah salah satu kota di Provinsi Sumatera Barat.
"Sekali lagi dengan terbukanya banyak ruas-ruas jalan tol, kita harapkan mobilitas barang mobilitas orang bisa dipercepat dan kita memiliki daya saing tinggi terhadap negara-negara lain dan produk-produk yang ada baik yang ada di Provinsi Riau dan Provinsi Padang nantinya akan memiliki daya saing yang baik terutama dalam rangka dalam bersaing dengan produk-produk negara lain," ujar Jokowi.
Pernyataan Jokowi tersebut lantas menjadi perbincangan warganet di sosial. Bahkan di media sosial twitter keyword 'Presiden Jokowi' telah dicuit ulang lebih dari 10 ribu kali.
Tak hanya itu, keyword "Provinsi Padang' juga menjadi trending topik dengan lebih dari 3 ribu kali.
Tidak kali ini saja Presiden Jokowi kepleset ketika berpidato. Beberapa waktu lalu dia menyebutkan Bipang Ambawang sebagai oleh-oleh lebaran yang kemudian menjadi polemik di masyarakat.
Bipang yang berasal dari Ambawang sendiri merupakan akronim dari Babi Panggang, makanan yang haram dimakan kaum muslim.
Namun hal itu diluruskan oleh Fadjroel Rachman, Juru Bicara Kepresidenan dengan menyebut bipang sebagai makanan yang terbuat dari beras ketan.
Disclaimer: Artikel ini sebelumnya pernah tayang di Berita DIY dengan judul: "Setelah Bipang Ambawang, Presiden Jokowi 'Blunder' dengan Sebut Padang Sebagai Provinsi". ***