Biaya Haji Membengkak karena Pandemi, Pemerintah Diharapkan Subsidi Kenaikan Ongkos Haji

- 13 April 2021, 10:25 WIB
Ilustrasi calon jemaah haji.
Ilustrasi calon jemaah haji. /Pixabay/Dinar Aulia/

SEPUTAR LAMPUNG - Biaya haji yang tidak sedikit bagi masyarakat kebanyakan, membuat banyak umat muslim yang menabung dalam waktu lama agar bisa beribadah ke Baitullah.

Dalam kondisi normal, ada yang sampai belasan bahkan hingga puluhan tahun menabung.

Saat waktu keberangkatan tiba, calon jemaah diminta melunasi kekurangan biaya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Di masa pandemi saat ini, biaya tambahan yang harus disiapkan oleh calon jemaah mengalami kenaikan yang cukup signifikan sehingga dirasa akan menyulitkan masyarakat yang terdampak pandemi.

Baca Juga: Taiwan dan AS Makin Mesra, China Kirim 25 Pesawat Memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara Taiwan

Terkait dengan hal ini, Dewan Pengurus Pusat (DPP) Association of Indonesia Tour and Travel Agency (ASITA), meminta pemerintah memberikan subsidi terkait biaya tambahan haji yang dinilai memberatkan calon jamaah haji Indonesia khususnya masyarakat kurang mampu.

"Masa pandemi COVID-19 perekonomian dunia belum pulih dan juga dialami masyarakat Indonesia. Jika ongkos haji naik diyakini banyak masyarakat menengah ke bawah yang membatalkan keberangkatannya untuk berhaji ke Tanah Suci tahun 2021," kata Wakil Ketua Bidang Kelembagaan dan Pemerintah, DPP ASITA, Dede Firmansyah, di Pekanbaru, sebagaimana dikutip dari ANTARA pada Selasa, 13 April 2021.

Menurut Dede, subsidi tersebut diperlukan karena biaya penyelenggaraan ibadah haji tahun 2021 mengalami kenaikan sebesar Rp9,1 juta sehingga ONH menjadi Rp44 juta. Biaya ini cukup besar dibanding tahun 2020 yang hanya Rp35 juta lebih itu.

Baca Juga: Cek! Daftar Lengkap Jadwal Acara ANTV Bulan Ramadhan 1442 H: Ada Nazar, Uttaran, dan Kulfi Episode Terbaru

Halaman:

Editor: Ririn Handayani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x