Petani Menjerit, Harga Gabah Lebih Dulu Anjlok Meski Impor Beras Masih Wacana

- 25 Maret 2021, 07:35 WIB
Isu Impor beras merusak harga gabah petani jauh di bawah HPP.
Isu Impor beras merusak harga gabah petani jauh di bawah HPP. /ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

SEPUTAR LAMPUNG - Kebijakan impor beras sebanyak 1 juta ton masih rencana dan wacana. Namun belum apa-apa, petani sudah terkena imbasnya.

Harga gabah di sejumlah daerah dikabarkan anjlok selama beberapa hari terakhir akibat ramainya isu impor beras.

Tak hanya di sejumlah daerah di Pulau Jawa, petani luar Jawa pun turut menjerit.

Di Kabupaten Mesuji Lampung misalnya. Harga gabah yang biasanya Rp5.000 turun menjadi Rp3.500.

Baca Juga: Pagi-pagi Bawaannya Sudah Emosi? Waspada, Bisa Jadi Itu Tanda Tubuh Butuh Detoks, Jangan Abaikan!

Dengan harga ini, banyak petani berpotensi merugi. Kondisi yang kurang lebih sama juga dirasakan oleh petani di Jawa Barat.

"Laporan dari jejaring Gerbang Tani di Jawa Barat yang mayoritas para petani, beberapa daerah di Jawa Barat yang tengah panen mengalami penurunan harga yang signifikan," kata Ketua Gerbang Tani Jawa Barat, Jenal Murtado, di Karawang, Rabu, 24 Maret 2021.

Ia menyontohkan di Pangandaran, harga gabah anjlok hingga mencapai Rp 3.500 per kilogram. Begitu juga di Karawang, harganya anjlok hingga Rp 2.800 per kilogram. Padahal harga sebelumnya Rp 4.000 per kilogram.

Penyebab turunnya harga gabah tidak hanya karena musim hujan atau banjir beberapa waktu lalu. Isu impor beras yang sempat ramai juga memicu anjloknya harga gabah di wilayah Jawa Barat.

Halaman:

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Galamedia News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah