Inilah Pidato HUT RI ke 78 Terbaru, Lengkap Link Download Logo dan Twibbon Kemerdekaan 17 Agustus 2023

19 Juli 2023, 20:00 WIB
Teks pidato HUT RI ke 78 terbaru, lengkap link download logo dan twibbon Kemerdekaan 17 Agustus 2023. /freepik.com/freepik

SEPUTARLAMPUNG.COM - Berikut teks pidato HUT RI ke 78 terbaru, lengkap link download logo dan twibbon Kemerdekaan 17 Agustus 2023.

Setiap 17 Agustus, bangsa Indonesia selalu memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) RI yang disemarakkan dengan upacara dan diawali dengan pemberian pidato dari pembina upacara.

Teks pidato biasanya digunakan untuk sambutan dalam sebuah acara atau kegiatan oleh orang-orang berwenang atau perwakilan.

Baca Juga: Ini Jadwal Pendaftaran Jalur Seleksi Mandiri yang Masih Dibuka UNS, UNAIR, dan UNESA pada Juli 2023

Teks pidato merupakan teks yang didalamnya terdapat gagasan, pendapat, serta pengetahuan terhadap suatu hal yang akan disampaikan di depan khalayak umum.

Setelah mendengarkan beberapa materi pidato, dilanjutkan dengan serangkain susunan acara lainnya dan ditutup dengan doa.

Upacara peringatan HUT RI ke 78 pada 17 Agustus 2022 bisa diselenggarakan secara langsung atau virtual bagi yang tidak bisa hadir di Istana Merdeka atau di tempat tinggal Anda.

Berikut contoh dari teks pidato sebagaimana dilansir Seputarlampung.com dari jatengprov.go.id, disampaikan oleh Ganjar Pranowo, sebagai referensi untuk pidato peringatan HUT RI ke 78 pada 17 Agustus 2023, yakni:

Bismillahirrohmanirrohim.

Baca Juga: Jam Tayang-Sinopsis ‘Zombieland 2’ dan ‘Maggie’, serta Jadwal Trans TV Hari Ini, 19 Juli 2023

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Salam sejahtera bagi kita semua
Om swastiastu
Namo buddhaya
Salam kebajikan.

Jajaran Legislatif, Eksekutif, Yudikatif, TNI/Polri, Para sesepuh Jawa Tengah, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Dunia Usaha, Perguruan Tinggi, dan semua Peserta Upacara serta masyarakat Jawa Tengah yang saya banggakan.

Seperti ungkapannya Gus Dur, orang tak akan bertanya apa agamamu, apa sukumu ketika berbuat baik. Dalam masa perjuangan setelah kemerdekaan ini sudah semestinya kita tidak membedakan suku, agama atau pun ras. Tak peduli warna kulit, rambut, jenis kelamin, kaya ataupun miskin. Semua sama di mata negara.

Founding fathers bangsa ini telah memberi contoh lewat laku, bukan sekadar gembar-gembor persatuan. Mereka berdarah-darah menegakkan kemerdekaan. Sebenarnya kita pun mewarisi semangat itu. Namun karena kadang kita memupuk borok dalam dada, membuat kita terlena hingga dengan rasa tanpa dosa saling menghina dan mencerca, bahkan ada yang nekad hendak mengganti Pancasila.

Siapa yang mempermasalahkan Agustinus Adisucipto sebagai pahlawan? Apakah karena beliau seorang Katolik, lantas yang dari Hindu, Budha, Islam, Kristen dan Kong Hu Chu menggerutu?.

Kemudian Albertus Soegijapranata. Beliau merupakan uskup pribumi pertama di Indonesia. Bahkan karena nasionalismenya keras, beliau tidak henti-hentinya mengagungkan semboyan “100% Katolik, 100% Indonesia” dan ungkapan itu terus berdengung hingga kini.

Lantas mari kita tengok pahlawan dari Budha, yang merupakan saudara kita sendiri dari Banyumas, Letjen Gatot Subroto. Yang tidak kalah penting perannya dalam perjuangan adalah saudara-saudara kita dari Tionghoa. Ada Yap Tjwan Bing lahir pada 31 Oktober 1910 di Solo. Beliau merupakan satu satunya anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dari Tionghoa dan turut hadir dalam pengesahan UUD 1945 dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada 18 Agustus 1945.

Baca Juga: West Ham Gagalkan Debut Pelatih Ange Postecoglou dengan Kemenangan Dramatis Lawan Tottenham

Ada pula Liem Koen Hian merupakan salah satu anggota dari Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Bahkan beliau jadi salah satu inspirator Bung Karno ketika pidato di majelis BPUPKI tentang berdirinya negara yang tanpa berasaskan ras maupun agama.

Dan sepatutnya kita pun berterima kasih pada tokoh keturunan Arab, Faradj bin Said bin Awak Martak. Pedagang kelahiran Yaman Selatan ini dengan berani menyediakan rumahnya di Pegangsaan Timur No 56 sebagai lokasi proklamasi kemerdekaan RI.

Lantas siapa yang mempermasalahkan kepahlawanannya I Gusti Ngurah Rai, Untung Suropati, KH Ahmad Dahlan, KH Hasyim Asy’ari karena agamanya? Bibit jiwa kita adalah bibit tepo sliro, bibit andarbeni, bibit paseduluran.

Pancasila sebagai dasar Republik adalah harga mati. Tidak bisa ditawar dan harus kita tanam sedalam-dalamnya di Bumi Pertiwi. Pancasila inilah sebagai induk semangnya negara ini, yang di dalamnya bersemayam ajaran-ajaran agama: Hindu, Budha, Islam, Katolik, Kong Hu Chu dan Kristen. Yang di dalamnya bersemayam spirit-spirit berasaskan kebudayaan Nusantara.
Kalaulah sistem pemerintahannya pernah berubah, toh akhirnya jiwa-jiwa yang telah menyatu dari Sabang sampai Merauke dari Miangas hingga Rote tidak bisa dipisahkan.

Sejarah mencatat, setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 sistem pemerintahan sempat berganti menjadi Republik Indonesia Serikat pada 27 Desember 1949.

Baca Juga: Keutamaan dan Keberkahan Bulan Muharram: Menggali Amalan-Amalan hingga Anjuran Minum Susu Putih

Namun akhirnya sejak 17 Agustus 1950 Tanah Air ini kembali tegak berdiri sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sampai kapan? Seperti ungkapan Bung Karno, “Di atas kelima dasar itulah kita mendirikan Negara Indonesia yang kekal dan abadi.”

Bung Karno mengatakan, “Jikalau saya peras yang lima menjadi tiga, dan yang tiga menjadi satu, maka dapatlah saya satu perkataan Indonesia yang tulen, yaitu perkataan gotong-royong.

Gotong-royong adalah pembantingan – tulang bersama, pemerasan-keringat bersama, perjuangan bantubinantu bersama. Amal semua buat kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua. Ho-lopis-kuntul-baris buat kepentingan bersama!”

Tekad kebersamaan, senasib sepenanggungan inilah yang terus kita emban untuk menghadapi zaman. Sejak dilahirkan Indonesia mendapat berbagai tantangan dan persoalan berat, mulai dari seringnya bencana alam, korupsi, konflik sosial, gerakan separatisme dan radikalisme.

Belum lagi tantangan modernisasi yang bergerak seiring dentang jam. Jangan lagi ada niatan mengganti ideologi bangsa, jangan lagi ada ungkapan, “Ah kamu. Batak, ah kamu Irian, ah kamu Bugis, ah kamu Sunda, ah kamu Madura, ah kamu Jawa.” Jangan lagi ada. Perbincangan kita harus melompat jauh ke depan.

Bangsa Cina dan India telah bergerak menuju Bulan, bangsa Amerika telah bersiap membangun perumahan di Mars. Meski saat ini kita belum mampu, jangan biarkan anak-anak kita hanya jadi penonton atas keberhasilan bangsa lain. Kita siapkan mereka saat ini, kita bekali mereka dengan ilmu pengetahuan dan semangat toleran, agar mereka juga bisa sampai ke Bulan, ke Mars, dan Galaksi lain.

Baca Juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 7 SMP Halaman 148 Soal Esai Bab 6 Kurikulum Merdeka Belajar

Kitalah yang menanggung dosa besar jika mereka tertinggal. Kitalah yang menanggung dosa besar jika mereka diremehkan. Kita lah yang menanggung dosa besar jika mereka dilecehkan. Gold generation harus benar-benar tercipta di tahun 2040, 20 tahun lagi. Mulai sekarang segala daya upaya, tenaga dan pikiran, jiwa dan raga kita kerahkan untuk masa depan cemerlang anak-anak kita. Kita rebut kembali kejayaan Majapahit, yang mampu ekspansi ke bagian bumi di Utara.

Anak-anak kita harus jadi arus besar perubahan yang meluncur ke Utara, ke seluruh bagian di penjuru dunia. Inilah saatnya kita kirim arus balik, setelah sekian lama kita diterpa berbagai kemajuan dari belahan bumi lain.

Wahai pemuda, persiapkan mental dan akalmu. Jangan melempem berhadapan dengan bangsa lain, jangan lembek ketika ada yang mengejek. Kepalkan tekadmu, bulatkan semangatmu. Saudara-saudaraku, semua hal itu akan mampu kita hadapi dengan satu senjata, kebersamaan. Persatuan Indonesia !

Kita ini diciptakan atas satu jalinan sebagai sapu lidi, yang jika lepas ikatannya ambyar kebangsaan kita, ambyar negara kita, ambyar Indonesia Raya. Sejarah telah mengikat kuat kita, perasaan senasib sepenanggungan telah menyatukan kita, dan Pancasila telah mendasari kita sebagai bangsa dan negara yang besar.

Yakinlah kecemerlangan bangsa ini takkan lama lagi. Indonesia akan berjaya seribu windu lamanya, bahkan lebih. MERDEKA!

Baca Juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 7 SMP Halaman 148 Soal Esai Bab 6 Kurikulum Merdeka Belajar

Wabillahi Taufik wal hidayah
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Salam sejahtera bagi kita semua
Om swastiastu
Namo buddhaya
Salam kebajikan.
Gubernur Jawa Tengah
Ganjar Pranowo

Sebagaiman dilansir Seputarlampung.com dari berbagai sumber, berikut kumpulan twibbon ucapan selamat HUT ke 78 dalam memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia, yakni:

Twibbon Ucapan Selamat HUT ke 78

Link download logo HUT ke 78 Kemerdekaan Republik Indonesia berbagai ukuran dari PNG, JPG, dan PSD melalui google drive: KLIK DI SINI

Demikian pembahasan terbaru mengenai materi pidato dan twibbon HUT RI ke 78 yang sudah tersedia dalam bentuk link download, lengkap kata-kata bijak untuk dibagikan ke media sosial pada 17 Agustus 2023.***

Editor: Ririn Handayani

Tags

Terkini

Terpopuler