Benarkah Erupsi Gunung Semeru akan Bawa Penderitaan bagi Rakyat Indonesia? Ini Mitos tentang Sang Mahameru

6 Desember 2021, 19:10 WIB
Satu Mitos tentang Gunung Semeru, Ketakutan Warga dengan Suara Ghaib /Instagram @mountainsiana

SEPUTARLAMPUNG.COM - Erupsi yang terjadi di Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Sabtu, 4 Desember 2021 meninggalkan duka yang mendalam bagi masyarakat Indonesia.

Pasalnya, letusan sang Mahameru telah memiliki dampak yang luar biasa bagi warga sekitar, utamanya bagi warga Lumajang dan sekitarnya.

Pasalnya, kerusakan yang ditimbulkan akibat muntahan lahar panas ini benar-benar dahsyat dan diluar prediksi.

Bahkan teknologi yang sudah ditanam di sana untuk memperingatkan akan adanya bencana alam pun tak bisa 'mendeteksi' amukan sang pasak bumi.

Baca Juga: Hati-hati! Ini Bahaya Debu Vulkanik Gunung Semeru, Ahli: Dapat Sebabkan Infeksi dan Penurunan Fungsi Paru-paru

Keperkasaan Gunung Semeru selayaknya membuat siapa saja sadar, jika tidak ada yang bisa melawan alam dalam kondisi seperti saat ini.

Dalam beberapa literasi, Semeru juga dikenal dengan Mahameru. Gunung Semeru ini sangat lekat dengan mitos rakyat Jawa.

Gunung yang dipercaya sebagai tempat tinggal para dewa ini memiliki ketinggian 3.676 mdpl ini menjadi satu di antara gunung tertinggi di Pulau Jawa.

Berada di perbatasan Malang dan Lumajang, Jawa Timur, Gunung Semeru seperti pasak bumi yang kokoh menghujam.

Baca Juga: Sering Kali Benar, Meletusnya Gunung Semeru Ada Kaitannya dengan Misteri Ramalan Prabu Jayabaya?

Gunung Semeru juga dikenal sebagai gunung berapi paling aktif. Sejak 1818, Gunung Semeru tercatat telah erupsi setidaknya 87 kali.

Selain kegagahan Gunung Semeru yang tampak nyata, ada juga mitos gaib yang menyelimutinya.

Dilansir dari pikiranrakyat.com dalam artikel "Gunung Semeru Pasak Bumi di Tanah Jawa, Suara Gaib di Mahameru dan Penderitaan Rakyat", Gunung Semeru bagi sebagian kalangan dipercaya sebagai bagian puncak dari Gunung Meru di India.

Semeru dalam cerita tersebut, dibawa Dewa Brahma dan Dewa Wisnu ke Tanah Jawa. Gunung Semeru ini dijadikan pasak bumi yang menjadikannya kokoh dan gagah.

Baca Juga: Jadi 'Saksi Bisu' Kematian Soe Hok Gie, Aktivis yang Meninggal di Gunung Semeru Sehari Sebelum Ulang Tahunnya

Dalam Kitab Tantu Panggelaran, sebelum Gunung Semeru ditancapkan, lautan dan samudera membuat Pulau Jawa terombang-ambing.

Sebagai penekan agar menyatu dengan daratan maka Gunung Semeru didatangkan sebagai pasak bumi.

Para Dewa Hindu dipercaya menjadikan Gunung Semeru tempat bersemayam, dan menjadi penghubung antara Bumi dan Kahyangan.

Umat Hindu akan melakukan upakara (upacara) dan membawa sesaji kepada dewa-dewa di Gunung Semeru setiap mereka menerima suara gaib dari dewa-dewa di Mahameru.

Baca Juga: UPDATE: Korban Meninggal Akibat Letusan Gunung Semeru Bertambah, 27 Hilang dan 15 Meninggal hingga Hari Ini

Kemudian ada mitos lain yang juga dipercaya, yakni menghubungkan letusan Gunung Semeru jadi pertanda bencana.

Diyakini jika peristiwa besar di Gunung Semeru akan membawa penderitaan bagi rakyat.

Korban meninggal dari letusan Gunung Semeru per Hari ini, 6 Desember 2021 tercatat ada sebanyak 15 orang.***(Rizki Laelani/PikiranRakyat.com)

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler