Moeldoko Terpilih Jadi Ketum Demokrat versi KLB, AHY: Apa Yang Ia Sampaikan Ia Pungkiri Sendiri

5 Maret 2021, 20:45 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) /Pikiran-Rakyat.com/ Muhammad Rizky Pradila/

SEPUTAR LAMPUNG - Konflik di tubuh Partai Demokrat kini memasuki babak baru. Hari ini kubu yang sebelumnya telah dipecat oleh DPP Partai Demokrat mengadakan Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat, 5 Maret 2021.

Dalam KLB yang diklaim sah dan sesuai prosedur oleh politisi senior Demokrat, Max Sopacua ini memutuskan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai ketua umum (Ketum) versi KLB.

Menanggapi hasil KLB tersebut, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebutkan bahwa dengan terpilihnya Moeldoko menunjukkan memang sejak awal ada keterlibatan Moeldoko dalam kisruh Partai Demokrat.

Baca Juga: Waspada! Perubahan Musim, Iklim, Suhu Terhadap Bumi: Materi Tema 8 Kelas 6 SD MI Halaman 61, 62, 65, 66

Ia menilai bahwa terpilihnya mantan Panglima TNI itu juga secara abal-abal lantaran KLB dilaksanakan secara ilegal.

"Jadi saya mengatakan bahwa apa yang ia (Moeldoko) sampaikan selama ini ia pungkiri sendiri melalui kesediaannya menjadi ketua umum Partai Demokrat abal-abal versi KLB ilegal," kata AHY saat konfrensi pers di DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Jumat 5 Maret 2021.

Sebagaimana pernah tayang sebelumnya di Pikiran-Rakyat.com dalam artikel dengan judul: "AHY: Moeldoko Terpilih Sebagai Ketum Demokrat Abal-Abal Versi KLB Ilegal"

 

AHY juga menegaskan apa yang disampaika. Moeldoko selama ini bahwa tidak ada keterlibatan dirinya dalam konflik Partai Demokrat adalah kebohongan.

Baca Juga: 7 Manfaat Konservasi Alam, Kuncinya Bijak: Tema 8 Kelas 6 SD/MI Halaman 71, 73, 75

"Terbukti ketika diminta oleh para pelaku gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat bahwa yang bersangkutan menerima," ucapnya.

AHY menambahkan, bahwa selama ini memang sudah jelas bahwa Moeldoko sudah merancang untuk mengambil alih partai dengan cara ilegal.

"Memang sejak awal motif dan keterlibatan yang tidak berubah yaitu ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat yang sah menggunakan cara-cara yang inkonstitusional serta jauh dari moral dan etika politik," katanya.

Baca Juga: Hati-Hati Saat Makan di Luar! Riset Ungkap 7 Rahasia ‘Kotor’ Restoran yang Jarang Diketahui Pelanggan

 

Sebagaimana diketahui dalam KLB Partai Demokrat di Sumatera Utara, telah ditetapkan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum terpilih.

Selain itu, Marzuki Ali yang sebelumnya telah dipecat kini mendapat kedudukan sebagai Dewan Pembina Partai Demokrat. *** (Muhammad Rizky Pradila/Pikiran Rakyat)

Editor: Dzikri Abdi Setia

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler