Jadi Sorotan Paska Musibah SJ 182, Media asing Sebut Indonesia sebagai Tempat Terburuk Penerbangan

17 Januari 2021, 13:30 WIB
Kotak hitam atau black box pesawat Sriwijaya Air SJ-182 berhasil ditemukan tim SAR gabungan /instagram @sar_nasional

SEPUTAR LAMPUNG - Indonesia nampaknya tak henti menjadi perhatian dunia.
Salah satunya yang terbaru, terkait dengan musibah di dunia penerbangan Indonesia yang menimpa pesawat Sriwijaya Air 182.

Kecelakaan pesawat yang terjadi pada 9 Januari 2021 lalu tak hanya menjadi duka bagi keluarga dan masyarakat Indonesia.

Musibah itu membuat Indonesia kembali menjadi sorotan dunia. Tak hanya itu, bahkan ada media asing yang menyebut Indonesia sebagai tempat terburuk untuk penerbangan.

Baca Juga: Jarang Terlihat Publik, Pihak Istana Beberkan Alasan Ibu Negara Lama Tak Dampingi Presiden Jokowi

Salah satu media asing yang menyebut Indonesia sebagai negara terburuk untuk melakukan penerbangan adalah Indian express.

Media ini menyebutkan deretan alasan Indonesia untuk disebut sebagai tempa terburuk untuk melakukan penerbangan.

Telah dikabarkan sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air 182 dipastikan jatuh di perairan kepulauan Seribu pada Sabtu, 9 Januari 2021.

Sebelum insiden jatuhnya Sriwijaya Air 182, Indonesia telah mengalami beberapa kecelakaan dalam dunia penerbangan.

Baca Juga: Hasil Otopsi Keluar, Pramugari Filipina Tewas Bukan Karena Diperkosa Ramai-ramai, Namun Karena ini

Dilansir dari Indian Express pada Sabtu, 16 Januari 2021, karena deretan kecelakaan tersebut, Indonesia disebut sebagai tempat terburuk untuk melakukan penerbangan.

Berdasarkan data dari jaringan keselamatan penerbangan, di Indonesia telah terjadi 104 kecelakaan penerbangan dan menyebabkan kematian sebanyak 2.353 korban jiwa.

Sriwijaya Air adalah salah satu maskapai penerbangan domestik terbaru di Indonesia.

Maskapai ini melayani berbagai penerbangan dengan tujuan regional seluruh negara di Asia Tenggara.

Menurut beberapa sumber, armada boeing sriwijaya memiliki usia rata-rata sekitar 17 tahun.

Baca Juga: Plant Lovers Harus Ngerti! Ini Cara Jitu 'Tendang' Hama Dari Alocasia Anda, Auto Praktek!

Sedangkan armada pesawat dari PT Garuda Indonesia memiliki usia rata-rata 8,3 tahun.

Berdasarkan hal ini, usia pesawat diduga bisa menimbulkan berbagai masalah dalam penerbangan.

Kurangnya perawatan mesin pesawat hingga cuaca yang buruk juga bisa menjadi penyebab jatuhnya pesawat.

Indonesia juga memiliki banyak gunung berapi yang aktif, sehingga gumpalan abu vulkanik di udara dapat menyebabkan mesin pesawat rusak apabila tersedot.

Penyidik mengaitkan kecelakaan Sriwijaya Air dengan berbagai faktor antara lain kinerja pilot, pelatihan pilot, hingga cuaca yang buruk.

Baca Juga: Walikota di Meksiko Diikat ke Pohon oleh Warganya Gara-Gara Ingkar Janji

Tidak hanya Sriwijaya Air, beberapa perusahaan penerbangan lainnya di Indonesia juga telah mengalami beberapa insiden kecelakaan pesawat.

Sebelumnya tahun pada 2014, pesawat AirAsia Indonesia dengan rute penerbangan Surabaya-Singapura hilang kontak setelah 50 menit lepas landas dari Bandara Juanda Surabaya.

Kecelakaan naas ini menewaskan seluruh kru pesawat yang juga menjadi catatan hitam penerbangan Indonesia.

Menurut KNKT, ada banyak faktor yang menjadi penyebabnya salah satunya kurang optimalnya perawatan pesawat yang dilakukan oleh perusahaan.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Ringtimes Banyuwangi dengan judul "Sriwijaya Air 182, Media asing Sebut Indonesia sebagai Tempat Terburuk Penerbangan".

Sementara itu di tahun 2012, telah terjadi kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet yang menabrak gunung salak. Salah satu penyebabnya adalah kelalaian pilot.

Deretan kecelakaan penerbangan ini tentunya membuat klaim buruk pada dunia penerbangan di Indonesia.

Dengan adanya beberapa kecelakan penerbangan di Indonesia, hendaknya segala pelayanan hingga perawatan mesin harus diperbaiki untuk menghindari kecelakaan yang berulang.***(Yuli Astuti/Ringtimes Banyuwangi)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Ringtimes Banyuwangi (PRMN)

Tags

Terkini

Terpopuler