Duka Mendalam NU: 234 Kyai dan Tokoh Wafat Selama Pandemi, 5.000 Santri Positif Covid-19

27 Desember 2020, 19:00 WIB
Ilustrasi PBNU.* /Dok. NU Online/NU Online

SEPUTAR LAMPUNG - Pandemi Covid-19 telah berjalan kurang lebih 10 bulan. Selama di kurun waktu ini, kita telah belajar banyak hal, termasuk kehilangan.

Tak hanya kehilangan orang-orang tercinta, namun juga orang-orang penting yang keberadaannya sangat kita butuhkan.

Tenaga kesehatan, alim ulama, tokoh masyarakat, dan masih banyak lagi. Pandemi telah menempa kita untuk lebih menghargai arti sebuah keberadaan.

Salah satu organisasi kemasyarakatan yang kehilangan ulama dan tokoh-tokoh terbaiknya adalah Nahdlatul Ulama.

Baca Juga: Melanggar Hukum karena Miliki Tujuh Anak, Pasangan Suami Istri di China Didenda Rp1,5 Miliar

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan, sebanyak 234 kyai dan tokoh NU wafat selama pandemi Covid-19 melanda Tanah Air sejak Maret hingga Desember 2020.

"Pandemi ini sangat luar biasa ancamannya, ini mengancam keselamatan warga Nahdliyin terutama para kyai kita," kata Ketua Satkor Covid-19 Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU, Ulun Nuha di Banda Aceh, sebagaimana dikutip dari Galamedia pada Minggu, 27 Desember 2020.

"Hingga tanggal 24 Desember kemarin ada sekitar 234 orang kyai dan tokoh NU yang meninggal dunia selama masa pandemi," lanjutnya.

Bila dibandingkan dengan jumlah kyai yang meninggal dunia pada periode yang sama pada tahun 2019, ungkap Ulun, angka 234 orang tersebut jauh lebih besar hingga mencapai enam kali lipat.

Baca Juga: 'Kado Tahun Baru', Ini Rincian Lengkap Iuran BPJS Kesehatan per 1 Januari 2021

"Pada tahun 2019 lalu, para kyai atau tokoh NU yang meninggal dunia kurang dari 50 orang, hanya sekitar 40-an yang meninggal dunia pada tahun lalu," tambah dia dikutip dari Antara.

Meski dinyatakan telah meninggal dunia, pihaknya tidak menyatakan para kyai tersebut wafat karena terpapar Covid-19, melainkan para kyai dan tokoh NU wafat selama masa pandemi.

"Jadi kita tidak menyatakan beliau (para kyai/tokoh NU) meninggal karena Covid-19. Kita menyatakan beliau meninggal selama masa pandemi, tegasnya.

Selain itu, kata Ulun Nuha, hingga akhir Desember 2020 PBNU juga mencatat di dalam sistem ada 112 pesantren di Tanah Air yang terpapar Covid-19 dengan lebih dari 5.000 lebih santri dan kyai yang postif Covid-19.

Baca Juga: Cara Mencairkan Dana BP Tapera untuk Pensiun dan Ahli Waris, Siapkan Berkas Ini pada Januari Nanti

Dari banyaknya santri yang terpapar Covid-19, terdapat dua santri yang meninggal dunia dan banyak para santri yang dinyatakan sembuh.

Untuk itu, saat ini PBNU sangat konsen dengan penanganan pandemi Covid-19 lewat pembentukan Satgas NU peduli yang melibatkan sejumlah badan otonom NU untuk melindungi warga Nahdliyin di Tanah Air dari ancaman pandemi tersebut.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Galamedia dengan judul "Innalillahi, 234 Kyai dan Tokoh NU Wafat Selama Pandemi, 5.000 Santri Positif Covid".

"Amanah dari Buya Said (Said Aqil Siradj), kita fokus melindungi warga termasuk warga pesantren dengan berupaya melakukan edukasi untuk melindungi, serta melakukan kegiatan pendidikan, pelatihan, kampanye, audit kesehatan agar warga NU berdaya untuk menegakkan protokol kesehatan," tandasnya.***(Lucky M. Lukman/Galamedia)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Galamedia

Tags

Terkini

Terpopuler