Naskah Khutbah Jumat tentang 'Tumbuhan Langka': Berbuat Kebaikan Kapan pun dan di Mana pun

- 8 Oktober 2020, 15:41 WIB
Ilustrasi bertanam.
Ilustrasi bertanam. /Pexels/Karolina Grabowska

حَدَّثَنَا بَهْزٌ، حَدَّثَنَا حَمَّادٌ، حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ: سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنْ قَامَتِ السَّاعَةُ وَبِيَدِ أَحَدِكُمْ فَسِيلَةٌ، فَإِنْ اسْتَطَاعَ أَنْ لَا يَقُومَ حَتَّى يَغْرِسَهَا فَلْيَفْعَلْ

“Saya mendengar Anas bin Malik berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: Jika kiamat hendak terjadi dan di tangan kalian ada biji tumbuhan, maka jika kalian sanggup menanamnya sebelum benar-benar terjadi kiamat, lakukanlah”. HR. Ahmad No. 12981

Baca Juga: Perlu Tahu, Ini Waktu Terbaik untuk Melaksanakan Shalat Hajat agar Doa Lekas Dikabulkan

Jama’ah sidang Jumat rahimakumullah

Memperhatikan sabda Rasulullah di atas kiranya pertanyaan apa yang paling tepat bagi kita agar dapat memahami lebih dalam matan hadis yang terdengar sangat sederhana ini. Bukankah sekilas kita dapat memahami, bahwa inti pesan yang terkandung adalah perintah untuk melakukan kebaikan apapun, tak mengapa bila itu sangat kecil, tak terlihat, dan nyaris tidak bermanfaat sama sekali karena telah dihadapkan begitu dekat dengan kiamat, selagi masih ada waktu, walaupun sangat sempit, bila mampu, janganlah ragu, lakukanlah.

Namun adakah kandungan lain ? Dalam usaha memahami rahasia hadis ini, mari kita coba renungkan beberapa pertanyaan berikut ;

Yang pertama adalah kalimat “ jika kiamat hendak terjadi, إِنْ قَامَتِ السَّاعَةُ …” mengapa Nabi mengatakan hal demikian, bukankah hanya Allah ta’ala saja yang tahu kapan kiamat akan terjadi, tidak para malaikat atau Nabi mengetahui kapan tepatnya kiamat akan terjadi, apa lagi dengan para sahabat dan manusia-manusia biasa lainnya ?

Baca Juga: Cek Segera HP Anda! Ini Jadwal Pengiriman Kuota Gratis dari Kemendikbud Bulan Oktober dan November

kata ‘ Qomati ‘ merupakan fi’il madhi yang bermakna telah lampau dari wazan fa’ala yaf’ulu. Dapat dimaknai bahwa pada saat itu kiamat telah terjadi, hanya saja belum sampai pada dirinya. Sebab bagaimana seseorang tahu kiamat akan telah datang, kecuali hanya apabila kiamat itu sudah berada dihadapan matanya. Jika kiamat telah di hadapan mata, maka betapa dekat jarak antara dirinya dengan kiamat, betapa sempit waktu yang ia miliki, hingga barangkali hanya terpisah beberapa saat saja. Baik itu kiamat kubra ataupun shugra.

Yang kedua adalah perkataan “… dan ditangan kalian ada biji tumbuhan وَبِيَدِ أَحَدِكُمْ فَسِيلَةٌ “ mengapa disebutkan di tangan kita sudah ada biji tumbuhan, berapa lama bahkan bagi seorang petani memegang bebijian atau potongan tetumbuhan di tangan selama hidupnya, apa lagi orang yang berprofesi tidak terkait dengan tetumbuhan? Dari seluruh benda yang ada di dunia, mengapa pula Rasulullah menyebutkan biji tumbuhan yang ada di tangan, bukan benda lainnya, biji besi misalnya ?

Halaman:

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Suara Muhammadiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah