Naskah Khutbah Jumat Terbaru Edisi 28 Juli 2023 yang Bertema tentang Cerdas dalam Bergaul

- 28 Juli 2023, 06:49 WIB
Khutbah Jumat terbaru edisi 28 Juli 2023 yang bertema tentang Cerdas dalam Bergaul.
Khutbah Jumat terbaru edisi 28 Juli 2023 yang bertema tentang Cerdas dalam Bergaul. /Thirdman/Pexels

المؤمنُ الذي يخالطُ الناسَ ويَصبرُ على أذاهم خيرٌ منَ الذي لا يُخالطُ الناسَ ولا يصبرُ على أذاهمْ

“Seorang mukmin yang bergaul di tengah masyarakat dan bersabar terhadap gangguan mereka, itu lebih baik daripada seorang mukmin yang tidak bergaul di tengah masyarakat dan tidak bersabar terhadap gangguan mereka.” (HR.Bukhari) [1]

Karena banyak kebaikan yang muncul dari pergaulan seorang muslim dengan muslim yang lainnya. Di dalam pergaulan itu ada at-ta’awun alal birri wat taqwa (التعاون على البر والتقوى), saling tolong-menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan. Dalam pergaulan juga ada amar ma’ruf nahi munkar yang merupakan salah satu tonggak agama kita. Dan dalam pergaulan, ada saling membantu antara satu dengan yang lainnya serta berbagai macam efek-efek yang lain.

Oleh karena itu, agar semua kebaikan-kebaikan dalam pergaulan dapat kita raih dan semua efek-efek buruk dalam pergaulan dapat kita hindari, maka hendaknya seorang muslim memegang dua hal.

1. Teman Yang Baik

Yang pertama, pilihlah teman yang baik. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة

“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)[2]

Baca Juga: Peserta Tak Lolos Seleksi Mandiri Unram 2023 Masih Bisa Lakukan Sanggah hingga Besok 28 Juli, Ini Caranya!

Di dalam hadits ini tidak ada unsur celaan kepada pandai besi dan tidak ada unsur pujian kepada penjual minyak wangi. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam hanya memberikan gambaran untuk mensifatkan sesuatu yang mungkin terbayang di dalam pikiran manusia.

Halaman:

Editor: Dzikri Abdi Setia

Sumber: Ngaji.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x