Contoh Khutbah Idul Adha 1444 H 29 Juni 2023 Terbaru, Singkat, dan Mudah Dipahami, Lengkap dengan Doa Pembuka

- 28 Juni 2023, 13:55 WIB
Simak contoh khutbah Idul Adha 29 Juni 2023 terbaru hari ini, singkat, dan mudah dihapal. Referensi khotib sholat Id.
Simak contoh khutbah Idul Adha 29 Juni 2023 terbaru hari ini, singkat, dan mudah dihapal. Referensi khotib sholat Id. /Vlada Karpovich/Pexels.com

“Orang-orang yang apabila disebut nama Allah hatinya bergetar!”

Ciri pertama ini menandakan bahwa tatkala bibir mengucap asma Allah, hati ikut hanyut dalam kerinduan. Menurut Sayyid Quthub, ungkapan “wajilat qulubuhum” menggambarkan getaran yang menghantarkan perasaan sunyi di dalam hati seorang mukmin ketika dia diingatkan akan Allah, perintah-Nya, atau larangan Allah. Saat berhubungan dengan alam kehidupan, kita sering mengucapkan subhanallah, alhamdulillah, masyaAllah, Allahuakbar, insyaAllah, dan lain-lain.

Karena itu, Islam tak memandang alam dan kehidupan ini sebagai fakta material kering karena secara ontologi selalu berhubungan dengan Allah. Para sufi bahkan menyebut alam, yakni segala sesuatu selain Allah, sebagai ‘tajalli‘ atau penampakan-diri Tuhan. Aspek inilah yang membedakan peradaban Islam dengan yang lain.

Peradaban Barat berakar dari tragedi dan traumatis akut terhadap agama, khususnya Kekristenan. Inilah alasan mengapa mereka menjauhi bahkan memusuhi agama. Ketika mereka menjauhi agama, mereka mengalami kecemasan yang menakutkan namun tak terjelaskan. Selain itu, menegasikan agama dan Tuhan selalu berakhir pada eksploitasi alam secara membabi-buta. Sebagaimana tampak hari-hari ini, kesehatan mental dan pemulihan lingkungan menjadi tema sentral dalam percakapan umat manusia modern.

Jamaah salat Id yang berbahagia

Karakter kedua dari pribadi al-mukhbitin ialah penyabar:

وَالصّٰبِرِيْنَ عَلٰى مَآ اَصَابَهُمْ

“Orang yang sabar atas apa yang menimpa mereka”

Sabar adalah konsep psikologis yang melibatkan kemampuan individu untuk mengendalikan emosi, menahan diri, dan bertahan dalam menghadapi situasi yang sulit, menantang, atau menekan. Dalam dunia yang serba tergesa-gesa ini, kesabaran membantu kita untuk melambatkan langkah, menenangkan pikiran, dan menjaga fokus pada tujuan jangka panjang.

Sabar tidak hanya terkait dengan ujian dan musibah semata. Ia juga dapat berhubungan dengan keteguhan dalam menjalankan ibadah atau meninggalkan perbuatan maksiat. Abu Hamid Al Ghazali dalam Mukasyafatul Qulub mengatakan bahwa:

Halaman:

Editor: Dzikri Abdi Setia

Sumber: Muhammadiyah.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x