Contoh Naskah Khutbah Jumat Terbaru Edisi 23 Juni 2023 dengan Tema Keutamaan Hari Jumat

- 22 Juni 2023, 17:35 WIB
Jumat terbaru edisi 23 Juni 2023 dengan tema Keutamaan Hari Jumat.
Jumat terbaru edisi 23 Juni 2023 dengan tema Keutamaan Hari Jumat. /Alena Darmel/Pexels

‘Mengapa kalian menyebutnya yaumul mazid’? tanyaku lagi. Jibril menjawab, ‘Sesungguhnya Rabmu ‘Azza wa Jalla menjadikan satu lembah dari minyak wangi putih. Apabila hari Jumat datang, Dia Dzat yang Mahasuci turun dari illiyin kemudian duduk di atas kursi-Nya. Kursi itu dikelilingi mimbar-mimbar dari cahaya. Kemudian, datanglah para nabi, dan mereka duduk di atas mimbar-mimbar tersebut.

Kemudian penduduk surga dihadirkan di majelis tersebut hingga mereka bisa melihat wajah Allah. Allah berfirman kepada mereka, ‘Akulah yang telah menepati janji-Ku kepada kalian. Akulah yang telah menyempurnakan nikmat-Ku kepada kalian. Ini adalah majelis kemuliaan di sisi-Ku. Mintalah padaku’. Lalu penduduk surga meminta ridha-Nya. Allah Azza wa Jalla berfirman, ‘Ridhaku kuberikan pada kalian di tempat-Ku ini. Kuberikan pada kalian kemurahan-Ku. Mintalah lagi’! Penduduk surga pun meminta apapun hingga tak tersisa lagi keinginan mereka.

Setelah itu, Allah tampakkan kepada mereka sesuatu yang kenikmatannya tidak pernah dilihat mata. Tidak pernah didengar telinga. Dan tidak pernah terhayal di benak manusia (ada keindahan seperti itu). Dan itu semua terjadi di hari Jumat. Lalu Allah Tabaraka wa Ta’ala kembali meninggi di atas kursi-Nya. Turut serta pula meninggi para syuhada dan shiddiqin.”

Baca Juga: Selain Baca Al-Kahfi, Ini 2 Surah Lain yang Dibaca dan 7 Sunnah untuk Dikerjakan pada Hari Jumat

Anas melanjutkan, “Seingatku Nabi mengatakan, ‘Pemilik kamar-kamar di surga kembali ke kamar mereka (yang terbuat dari) mutiara yang putih. Yang tidak ada retak dan tidak ada kebisingan. Atau kamar yang terbuat dari pertama merah. Atau dari zamrud yang berwarna hijau. Terbuat dari itulah kamar mereka dan pintu-pintunya. Mengalir juga sungai-sungai di sisinya. Buah-buahannya landai. Dan di rumah-rumah itu terdapat istri-istri dan pembantunya. Setiap hari Jumat, kemulian penduduk surga kian bertambah. Dan setiap Jumat pula mereka berjumpa memandang wajah Allah Tabaraka wa Ta’ala. Oleh karena itulah, hari Jumat ini disebut dengan yaumul mazid (hari bertambahnya kenikmatan).” [HR. Ibnu Abi Dunya. Diriwayatkan juga oleh ath-Thabrani dengan dua jalur periwayatan yang kuat dan shahih. Dan diriwayatkan oleh al-Bazzar dan teks ini adalah riwayat al-Bazzar].

Dari hadits ini banyak sekali pelajaran yang bisa kita ambil. Di antaranya, Allah mengistimewakan umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan hari Jumat. Sebuah hari yang umat-umat lainnya juga menginginkannya. Yahudi dan Nasrani tidak mendapatkannya. Namun Allah menunjuki kita untuk memuliakannya. Karena kemuliaan hari Jumat, Allah jadikan hari ini sebagai hari raya untuk umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sehingga, hari Jumat adalah hari pekanan bagi kita kaum muslimin.

Kemudian dari hadits yang panjang ini juga kita memahami bahwa di hari Jumat terdapat waktu mustajab. Ada dua pendapat yang kuat dari para ulama tentang waktu mustajab ini. Pertama: saat khotib naik mimbar hingga shalat Jumat selesai ditunaikan. Kedua: setelah shalat ashar hingga magrib di hari Jumat. Karena itu, cari dan manfaatkanlah waktu tersebut. Ajukan hajat dan kebutuhan kita kepada Allah. Dengan harapan besar dan keyakinan Allah akan mengabulkan permintaan kita.

Ibadallah,

Karunia Allah untuk kita di hari Jumat ini begitu besar. Mari kita bersungguh-sungguh untuk memanfaatkan keutamaan ini. Mengisinya agar memperoleh pahala yang utama. Yang akhirnya bermanfaat untuk kita di hari pertemuan kita dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala nanti.

Halaman:

Editor: Ririn Handayani

Sumber: khotbahjumat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah