يَقُولُ ابْنُ آدَمَ مَالِى مَالِى – قَالَ – وَهَلْ لَكَ يَا ابْنَ آدَمَ مِنْ مَالِكَ إِلاَّ مَا أَكَلْتَ فَأَفْنَيْتَ أَوْ لَبِسْتَ فَأَبْلَيْتَ أَوْ تَصَدَّقْتَ فَأَمْضَيْتَ
“Manusia berkata, “Hartaku-hartaku.” Beliau bersabda, “Wahai anak Adam, apakah kamu memiliki dari hartamu melainkan yang kamu telah makan lalu habis, atau yang kamu telah pakai lalu rusak, atau yang telah kamu sedekahkan maka itu yang tersisa”” (HR. Muslim no. 2958)
Baca Juga: Selain Baca Al-Kahfi, Ini 2 Surah Lain yang Dibaca dan 7 Sunnah untuk Dikerjakan pada Hari Jumat
وَمَا سِوَى ذَلِكَ فَهُوَ ذَاهِبٌ وَتَارِكُهُ لِلنَّاسِ
“Dan selain itu maka dia akan sirna dan dia tinggalkan untuk manusia.” (HR. Muslim)
Maka ingatlah bahwa kita tidak akan mati, sampai rezeki kita sempurna untuk kita.
Jangan Ambil Jalan Pintas
ولا يحملن أحدكم استبطاء الرزق أن يطلبه بمعصية الله
“dan janganlah salah seorang dari kalian memperlambat datangnya rezeki dengan bermaksiat kepada Allah,” (HR. Abu Nu’aim)
Jangan sampai karena rezekinya terlambat datang, kemudian dia mencari dengan cara yang haram. Mengapa kita melihat masih ada pencurian, perampokan, begal, dan masih ada yang melacurkan dirinya? Karena orang-orang itu ingin cepat kaya. Dia merasa rezekinya lambat lalu dia menempuh jalan yang haram.