سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ
“Tujuh golongan yang dinaungi Allah dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya:
Yaitu tatkala di padang mahsyar. Saat matahari didekatkan hingga satu mil jaraknya. Ada tujuh golongan yang istimewa, yang bahagia. Yang Allah naungi sementara manusia lainnya berada dalam kondisi kewalahan. Berdesak-desakan. Sampai sebagian ulama mengatakan, mereka tidak memiliki tempat untuk berdiri kecuali tempat berpijak mereka saja. Mereka berdempet-dempet dengan yang lain. Keringat bercucuran. Panas. Namun ada tujuh golongan yang dinaungi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala hingga mereka merasa teduh di hari yang sangat panas tersebut.
Di antara golongan tersebut, kata Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ
“Seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allah.” [HR. al-Bukhari dan Muslim].
Inilah anak muda yang spesial. Karena kebanyakan anak muda menghabiskan waktu mereka untuk bersenang-senang. Untuk melakukan apa saja yang mereka inginkan. Melampiaskan syahwat mereka. Tetapi, anak muda ini menghabiskan masa mudanya untuk bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalam suatu hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إنَّ اللهَ لَيَعجَبُ مِنَ الشابِّ ليست له صَبْوةٌ.
“Sungguh Allah kagum kepada seorang anak muda yang tidak memiliki kenakalan/penyimpangan.” [HR. Ahmad].