Sehingga, pada akhirnya yang didapat seseorang yang sedang berpuasa hanya rasa lapar dan dahaga.
Secara hukum puasa tidak akan batal. Namun, selain menahan lapar dan dahaga yang jadi syarat puasa tidak batal, ada yang namanya puasa batin.
“Hukum puasa sudah jelas, itu puasa dohir, tapi ada puasa batin,” kata Buya yahya.
Puasa batin ini seringkali tidak disadari oleh sebagian orang yang sedang menjalani ibadah puasa. Padahal apa yang dilakuannya itu dapat menghilangkan pahala puasa.
"Bisa jadi pahala ini terhapus karena perilaku-perilaku atau perbuatan-perbuatan yang tidak kita sadari,” lanjut Buya Yahya.
“Hendaknya puasa itu bisa menjadi tameng, agar kita tidak masuk ke dalam kesalahan, kemaksiatan, dosa, dan neraka,” tambah Buya Yahya.
Buya Yahya menuturkan, hendaknya saat sedang berpuasa kita dapat menghindari mengeluarkan kalimat-kalimat yang kotor, jorok, membangkitkan syahwat, menjadikan sebuah pertikaian dan adu domba.
“Bahkan begitu pentingnya kita menjaga lisan agar kita tidak mengutuk. Sekalipun dizolimi dan dicaci orang lain, ketika sedang berpuasa hendaknya kita jangan membalasnya dengan cacian juga,” tegas Buya Yahya.