Puasa Ramadhan 2023 Mulai Kapan? Ingat, Wajib Qadha atau Bayar Hutang Puasa Tahun Lalu Sebelum Tanggal Ini

- 10 Maret 2023, 18:10 WIB
Inilah awal Puasa Ramadhan 2023 versi Muhammadiyah. Segera qadha atau bayar hutang puasa tahun lalu sebelum tanggal ini.
Inilah awal Puasa Ramadhan 2023 versi Muhammadiyah. Segera qadha atau bayar hutang puasa tahun lalu sebelum tanggal ini. /Tangkapan layar Twibbonize

SEPUTARLAMPUNG.COM – Kapankah Puasa Ramadhan 2023 dimulai? Ingat untuk qadha atau  bayar hutang puasa tahun lalu sebelum tanggal ini.

Puasa Ramadhan 2023 akan segera tiba dalam waktu dekat. Bagi umat muslim yang masih punya hutang puasa tahun lalu, maka wajib segera qadha atau bayar hutang sebelum tanggal dimulainya bulan suci Ramadhan 1444 H.

Jika hutang puasa tahun lalu tersebut tidak segera dibayar atau qadha puasa, maka hal ini bisa menjadi beban lebih berat, karena tentunya hutang tersebut akan bertambah di bulan Puasa Ramadhan 2023, terutama bagi wanita yang memiliki masa libur puasa karena haid.

Baca Juga: Materi Khutbah Jumat Edisi 10 Maret 2023 Tema Spesial Sambut Ramadhan 1444 H : 5 Keutamaan Puasa Ramadhan

Jadwal Puasa Ramadhan 2023

Muhammadiyah telah lebih dulu menetapkan jadwal Puasa Ramadhan 2023, di mana awal atau 1 Ramadhan 1444 Hijriah jatuh pada 23 Maret 2023.

Ketetapan ini ditetapkan berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid.

Sehingga, batas waktu yang ingin qadha atau bayar hutang puasa adalah sebelum tanggal 23 Maret 2023.

Lantas, bagaimana jika seseorang yang masih punya hutang puasa Ramadhan tahun lalu tak kunjung qadha atau bayar hutangnya hingga bertemu bulan Ramadhan 2023?

Terkait hal ini, ada beberapa ketentuan yang dikenakan kepada seseorang yang memiliki hutang puasa, namun belum dibayar hingga tiba Ramadhan 2023.

Baca Juga: Harga Terbaru Samsung Galaxy A53 5G Cuma SEGINI Maret 2023, Intip Spesifikasi Lengkap dan Keunggulannya

Dikutip dari laman rumahfiqih.com melalui tulisan berjudul “Belum Qadha Puasa Tapi Sudah Datang Ramadhan Berikutnya” yang dijabarkan oleh Aini Aryani, Lc pada 10 April 2014 lalu, ini jawabannya.

Seluruh fuqaha (ulama ahli Fiqih) sepakat bahwa orang yang punya hutang qadha puasa Ramadhan, kemudian dia menunda membayarnya hingga Ramadhan berikutnya, yang disebabkan adanya udzur syar’i, maka ia tidak berdosa.

Orang tersebut pun diperkbolean untuk  melaksanakan qadha atau bayar hutang puasa Ramadahan pada saat ia mampu membayarnya.

Adapun udzur Syar’i, yang dimaksud di sini adalah sebab yang diperbolehkan sesuai syariat untuk menunda qadha puasa Ramadhan.

Cotoh dari udzur syar’i itu misalnya, wanita hamil dan menyusui yang belum memungkinkannya berpuasa. Jika ia memaksa berpuasa, ditakutkan akan berpengaruh pada kesehatan diri dan bayi.

Baca Juga: Jelang Ramadhan 1444 H, Bisakah Hutang Puasa Gabung Puasa Syaban atau Senin Kamis? Ini Kata Ustadz Abdul Somad

Dalam kondisi seperti ini, wanita tersebut tidak berdosa dan boleh qadha puasanya saat ia sanggup melaksanakannya. Selain itu, ia juga tidak dikenakan kewajiban membayar fidyah.

Akan tetapi, bagi yang tidak ada alasan syar’i atau lalai tidak membayar hutang puasa hingga tiba Ramadhan berikutnya, maka Jumhur Ulama berpendapat bahwa, orang tersebut wajib membayar fidyah atas hari-hari puasa yang belum di qadha’nya itu.

Selain itu, meskipun membayar fidyah, orang tersebut juga tetap wajib melaksanakan kewajiban qadha-nya.

Ketentuan Bayar Hutang Puasa dan Fidyah

Jika  seseorang  punya hutang puasa 5 hari, maka harus membayar fidyah sebanyak jumlah puasa yang belum di-qadha atau dibayar.

Baca Juga: Doa agar Terbebas dari Hutang yang Wajib Diamalkan, Lakukan Sholat Dhuha untuk Memohon Dibuka Pintu Rejeki

Misalnya, hutang puasa yang belum dibayar hingga tiba Ramadhan berikutnya adalah selama 3 hari, maka fidyah yang harus dibayar juga untuk 3 hari itu.

Fidyah yang harus dibayar adalah 1 mud/hari yang diberikan kepada fakir miskin berupa makanan pokok yang biasa di konsumsi di negeri itu.

Di Indonesia yang makanan pokoknya adalah beras, maka bayar fidyah harus sesuai ukuran beras ini. Ukuran beras 1 mud kurang lebih ¼ dari ukuran zakat fitrah, yakni sekitar 0,875 liter atau 0,625 kg.

Demikian penjelasan tentang hukum bagi yang belum qadha atau bayar hutang puasa hingga tiba Ramadhan 2023 lengkap ketentuan membayarnya.***

Editor: Ririn Handayani

Sumber: ANTARA rumahfiqih


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x