“Hanya milik Allāh yang menjadi kewajiban bagi umat manusia berhaji ke Baitullāh bagi siapa pun yang mampu untuk melakukan perjalanan ke sana.”
Kemudian Allāh katakan, “Namun siapa yang kufur (dalam arti dia tidak mau berangkat haji), sesungguhnya Allāh Subhānahu wa Ta’āla tidak membutuhkan apa yang ada di alam semesta ini.” (QS. Āli-Imrān [3]: 97).
Artinya siapapun yang berbuat taat, sama sekali tidak akan menambah kerajaan Allāh dan siapapun yang tidak mau melakukan ketaatan itu juga tidak akan mengurangi kerajaan Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Disebutkan dalam hadīts qudsi, dari sahabat Abu Dzarr Al-Ghifari radhiyallāhu ‘anhu, Nabi ﷺ meriwayatkan dari Rabb-Nya.
Allāh Ta’āla berfirman,
لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَفْجَرِ قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ
“Wahai para hamba-Ku, andaikan makhluk yang pertama hingga yang terakhir (jin maupun manusia) mereka menjadi manusia yang paling bertakwa di antara kalian…”
Anggaplah misalnya (kita ambil contoh) semuanya seperti Nabi Muhammad ﷺ, andaikan kita semua takwanya seperti Nabi Muhammad ﷺ.
Apa kata Allāh Subhānahu wa Ta’āla?