Satu prinsip yang perlu kita pahami bahwa setiap ketaatan yang kita lakukan, ibadah yang kita lakukan, sesungguhnya Allāh Subhānahu wa Ta’āla sama sekali tidak membutuhkannya. Karena Allāh Subhānahu wa Ta’āla tidak membutuhkan ketaatan yang dilakukan oleh makhluk. Sehingga tidak ada satu pun ibadah yang kita lakukan, kepentingannya kembali kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Baca Juga: Jelang PPDB 2023, Simak Profil Singkat 2 SMA-MA Terbaik di Provinsi Sulawesi Tengah versi LTMPT 2022
Sehingga kalau pun manusia sedunia ini semuanya kufur kepada Allāh, Allāh tetap Maha Kuasa, Allāh tetap Maha Perkasa, kerajaan Allāh Subhānahu wa Ta’āla tidak akan berkurang sedikit pun. Sebaliknya ketika seluruh makhluk yang ada di alam semesta ini semuanya taat kepada Allāh, itu pun tidak akan menambah kekuasaan dan kerajaan Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Allāh Ta’āla berfirman melalui pesan yang disampaikan oleh nabi Musa ‘alayhi shalaatu wa salaam, seperti yang disebutkan di dalam surat Ibrahim ayat 8.
Allāh berfirman,
وَقَالَ مُوسَىٰٓ إِن تَكۡفُرُوٓاْ أَنتُمۡ وَمَن فِي ٱلۡأَرۡضِ جَمِيعٗا فَإِنَّ ٱللَّهَ لَغَنِيٌّ حَمِيدٌ
Musa mengatakan, “Kalau pun kalian kufur dan seluruh makhluk yang ada di muka bumi ini, sesungguhnya Allāh Ta’āla tetap dzat yang Maha Kaya yang tidak membutuhkan alam semesta, dan Dia tetap Maha Terpuji.”
Juga ketika Allāh Subhānahu wa Ta’āla memerintahkan tentang haji, ada sebagian hamba yang dia tidak mau berangkat haji dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla tidak membutuhkan mereka.
Allāh Ta’āla berfirman,
وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًۭا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَـٰلَمِينَ