اَلْحَمْدُ لِلَّهِ القَوِيُّ المَتِيْنُ، العَزِيْزُ الحَكِيْمُ، العَلِيْمُ الخَبِيْرُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلـٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٍ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُوَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ وَأَمِيْنُهُ عَلَى وَحْيِهِ، الدَاعِيُ إِلَى اللهِ بِإِذْنِهِ وَالسِرَاجُ المُنِيْرُ؛ صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ .
أمَّا بَعْدُ أيُّهَا المُؤْمِنُوْنَ عِبَادَ اللهِ:
اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى، وَرَاقِبُوْهُ جَلَّ فِي عُلَاهُ مُرَاقَبَةً مَنْ يَعْلَمُ أَنَّ رَبَّهُ يَسْمَعُهُ وَيَرَاهُ، وَتَقْوَى اللهِ جَلَّ وَعَلَا: عَمَلٌ بِطَاعَةِ اللهِ عَلَى نُوْرٍ مِنَ اللهِ رَجَاءَ ثَوَابَ اللهِ، وَتَرْكٌ لِمَعْصِيَةِ اللهِ عَلَى نُوْرٍمِنَ اللهِ خِيْفَةَ عَذَابِ اللهِ .
Ibadallah,
Khotib mewasiatkan kepada diri khotib pribadi dan jamaah sekalian agar senantiasa bertakwa kepada Allah Ta’ala. Karena hanya orang-orang yang bertakwalah yang akan sukses di dunia dan akhirat.
Ibadallah,
Sesungguhnya di antara kewajiban yang ditekankan oleh agama kita dengan penekanan yang serius adalah berbakti kepada ayah. Sebagian orang hanya fokus untuk berbakti kepada ibunya. Tentu ini adalah kebaikan. Namun yang jadi masalah adalah mereka lupa untuk berbakti kepada ayah. Padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَنْتَ وَمَالُكَ لِأَبِيْكَ
“Engkau dan semua hartamu adalah milik ayahmu.” [HR. Ibnu Majah].