Dalam suasana pelaksanaan ibadah salat Idulfitri yang khidmat berselimut rahmat dan kemenangan ini, marilah kita menghaturkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas curahan rahmat dan nikmat-Nya kepada kita.
Sehingga pada pagi yang cerah ini, kita dapat berkesempatan mensyiarkan dan mengikuti shalat Idulfitri 1442 H dalam keadaan sehat walafiat, meski di tengah ancaman pandemi covid-19 yang masih menghantui kehidupan umat manusia.
Hari raya Idulfitri adalah wujud kemenangan dan ekspresi rasa syukur kaum muslimin kepada Allah atas keberhasilannya menaklukkan hawa nafsu dan mengembalikan fithrah (kesucian jiwa) melalui serangkaian aktifitas ibadah.
Allah SWT berfirman :
ولتكملوا العدّة ولتكبّروا الله على ما هداكم ولعلّكم تشكرون
“Dan hendaklah kamu menyempurnakan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepada kamu, semoga kamu bersyukur (kepada-Nya).” (QS. Al-Baqarah : 185).
Dalam suasana hari raya kemenangan ini, mari kita hayati kembali makna dan pesan penting kefithrahan manusia, baik sebagai hamba Allah maupun sebagai khalifah di bumi, terlebih dalam suasana duka pandemi covid yang telah mengubah pola hidup secara drastis.
Pertama: ‘Idulfitri mengandung arti kembali kepada kesucian rohani, atau kembali ke asal kejadian, atau kembali ke sikap keberagamaan yang benar.
Makna ini mengisyaratkan bahwa setiap muslim yang merayakan Idulfitri sebenarnya dia sedang merayakan kesucian rohaninya dan menikmati sikap keberagamaan yang benar.