Bagaimana Cara Membayar Hutang Puasa Ramadhan yang Bertahun-tahun? Ini Kata Ustadz Abdul Somad

- 26 Maret 2022, 14:30 WIB
Ustadz Abdul Somad
Ustadz Abdul Somad /Youtube Ustadz Abdul Somad

SEPUTARLAMPUNG.COM – Manusia meerupakan mahluk yang sering sekali melakukan kesalahan dan kealfaan. Salah satu penyakitnya adalah sering lupa.

Lupa merupakan hilangnya kemampuan seseorang untuk mengungkapkan kembali informasi yang telah kita terima atau yang sudah kita pelajari.

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa puasa di bulan Ramadhan adalah wajib hukumnya dijalankan bagi seorang muslim yang telah akhil baligh.

Baca Juga: PT Konimex Membuka 9 Posisi Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA Sederajat, D3 Hingga S1, Buruan Lamar

Kewajiban menjalankan ibadah puasa tersebut telah ditegaskan dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 183 yang memiliki arti sebagai berikut:

“Hai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Artinya ketika seseorang tidak menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan dengan alasan yang dibenarkan dalam syariat agama islam, maka wajib hukumnya mengganti puasanya tersebut sebanyak yang ditinggalkan.

Dalam islam, ada golongan orang yang diperbolehkan tidak melaksanakan puasa, namun harus mengganti dikemudian hari setelah Ramadhan

Baca Juga: Prediksi Jadwal Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 25 Kapan Dibuka? Berikut 12 Kriteria Pendaftar yang Lolos

1. Orang sakit

2. Orang lanjut usia

3. Wanita yang sedang haid

4. Ibu hamil, Ibu Menyusui, dan sedang nifas

5. Musafir

Lalu bagaimana cara mengganti puasa yang ditinggalkan tersebut?

Bila hutang puasa tersebut masih bisa diingat, maka bayarlah hutang puasa tersebut dengan puasa setelah Ramadhan berlalu.

Namun demikian ternyata ada lagi pertanyaan, bagaimana cara membayar hutang puasa Ramadhan yang telah bertahun-tahun?

Dalam ceramahnya, Ustadz Abdul Somad menjelaskan bahwa misalnya tahun kemarin memiliki hutang 7 puasa, maka wajib membayar sebanyak 7 puasa juga.

Baca Juga: Benarkah Setiap Bulan Suci Ramadhan Ruh di Alam Barzah akan Pulang ke Rumah? Ini Kata Ustadz Khalid Basalamah

Lalu, lanjut UAS apabila misalnya Ramadhan 1441 H ditinggal lalu datang lagi Ramadhan 1442 H tertinggal lagi atau sudah bertahun-tahun, bagaimana membayarnya?

“Maka harus membayar hutang puasa sebanyak puasa yang telah ditinggalkannya tersebut dengan ditambahkan fidyah. Misalnya 7 hari puasa yang ditinggalkan, maka puasa dan membayar fidyah beras sebanyak 7,5 ons beras”

“Membayar fidyah itu sama saja kita membayar denda, denda itu karena lalai,” jelas UAS.

“Apakah dengan bertambahnya hutang Ramadhan, maka bertambah juga dendanya, tidak.”

“Segeralah mengganti puasa itu dengan cara puasa senin kamis dengan niat qadha. Maka akan mendapatkan pahala qadha dan sekaligus pahala puasa sunnah,” tips UAS sebagaimana dikutip seputarlampung.com dari kanal youtube Dakwah TV yang tayang pada 20 September 2021. ***

 

Editor: Dzikri Abdi Setia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah