SEPUTARLAMPUNG.COM - Ini bacaan surah Al-Ghasyiyah yang memiliki arti "Hari Pembalasan". Surah ini merupakan surah ke-88 dalam Al-Qur'an.
Surah ini tergolong surah Makkiyah dan terdiri atas 26 ayat. Dinamakan Al-Ghasyiyah yang berarti Hari Pembalasan diambil dari kata al-Ghasyiyah yang terdapat pada ayat pertama surah ini.
Kemudian, yang dimaksud dengan "Hari Pembalasan" dalam surat ini adalah Hari Penghakiman, yakni hari saat Kiamat.
Dilansir seputarlampung.com dari tafsirweb.com, berikut bacaan surah Al Ghasyiyah ayat 1-26 dalam bentuk tulisan arab, latin, dan terjemahan bahasa Indonesia:
هَلْ أَتَىٰكَ حَدِيثُ ٱلْغَٰشِيَةِ
hal atāka ḥadīṡul-gāsyiyah
1. Sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan?
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ خَٰشِعَةٌ
wujụhuy yauma`iżin khāsyi’ah
2. Banyak muka pada hari itu tunduk terhina,
عَامِلَةٌ نَّاصِبَةٌ ‘
āmilatun nāṣibah
3. bekerja keras lagi kepayahan,
تَصْلَىٰ نَارًا حَامِيَةً
taṣlā nāran ḥāmiyah
4. memasuki api yang sangat panas (neraka),
تُسْقَىٰ مِنْ عَيْنٍ ءَانِيَةٍ
tusqā min ‘ainin āniyah
5. diberi minum (dengan air) dari sumber yang sangat panas.
Baca Juga: Akhirnya, Pemilik Rekening BCA dan Swasta Lain Bisa Cairkan BSU Rp1 Juta Tanpa Repot ke Bank HIMBARA
لَّيْسَ لَهُمْ طَعَامٌ إِلَّا مِن ضَرِيعٍ
laisa lahum ṭa’āmun illā min ḍarī’
6. Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri,
لَّا يُسْمِنُ وَلَا يُغْنِى مِن جُوعٍ
lā yusminu wa lā yugnī min jụ’
7. yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَّاعِمَةٌ
wujụhuy yauma`iżin nā’imah
8. Banyak muka pada hari itu berseri-seri,
لِّسَعْيِهَا رَاضِيَةٌ
lisa’yihā rāḍiyah
9. merasa senang karena usahanya,
فِى جَنَّةٍ عَالِيَةٍ
fī jannatin ‘āliyah
10. dalam surga yang tinggi,
لَّا تَسْمَعُ فِيهَا لَٰغِيَةً
lā tasma’u fīhā lāgiyah
11. tidak kamu dengar di dalamnya perkataan yang tidak berguna.
فِيهَا عَيْنٌ جَارِيَةٌ
fīhā ‘ainun jāriyah
12. Di dalamnya ada mata air yang mengalir.
فِيهَا سُرُرٌ مَّرْفُوعَةٌ
fīhā sururum marfụ’ah
13. Di dalamnya ada takhta-takhta yang ditinggikan,
وَأَكْوَابٌ مَّوْضُوعَةٌ
wa akwābum mauḍụ’ah
14. dan gelas-gelas yang terletak (di dekatnya),
وَنَمَارِقُ مَصْفُوفَةٌ
wa namāriqu maṣfụfah
15. dan bantal-bantal sandaran yang tersusun,
وَزَرَابِىُّ مَبْثُوثَةٌ
wa zarābiyyu mabṡụṡah
16. dan permadani-permadani yang terhampar.
أَفَلَا يَنظُرُونَ إِلَى ٱلْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ
a fa lā yanẓurụna ilal-ibili kaifa khuliqat
17. Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan,
وَإِلَى ٱلسَّمَآءِ كَيْفَ رُفِعَتْ
wa ilas-samā`i kaifa rufi’at
18. Dan langit, bagaimana ia ditinggikan?
وَإِلَى ٱلْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ
wa ilal-jibāli kaifa nuṣibat
19. Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?
وَإِلَى ٱلْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ
wa ilal-arḍi kaifa suṭiḥat
20. Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?
فَذَكِّرْ إِنَّمَآ أَنتَ مُذَكِّرٌ
fa żakkir, innamā anta mużakkir
21. Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan.
لَّسْتَ عَلَيْهِم بِمُصَيْطِرٍ
lasta ‘alaihim bimuṣaiṭir
22. Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka,
إِلَّا مَن تَوَلَّىٰ وَكَفَرَ
illā man tawallā wa kafar
23. tetapi orang yang berpaling dan kafir,
فَيُعَذِّبُهُ ٱللَّهُ ٱلْعَذَابَ ٱلْأَكْبَرَ
fa yu’ażżibuhullāhul-‘ażābal-akbar
24. maka Allah akan mengazabnya dengan azab yang besar.
إِنَّ إِلَيْنَآ إِيَابَهُمْ
inna ilainā iyābahum
25. Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka,
ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُم
ṡumma inna ‘alainā ḥisābahum
26. kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka.***