Contoh Khutbah Gerhana Bulan, Jumat 19 November 2021 Singkat Terbaru: Cara Muslim Menghadapi Ujian Kebenaran

- 18 November 2021, 18:15 WIB
Ilustrasi/Gerhana Bulan 19 November 2021
Ilustrasi/Gerhana Bulan 19 November 2021 /kabar-priangan.com/Pixabay/

Asumsi para sahabat yang mengaitkan gerhana dengan kematian anak Nabi tidak dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmiah menggunakan ilmu pengetahuan modern yang berkembang sampai saat ini.

Oleh karena itu Nabi meluruskan hal tersebut dan mengatakan bahwa gerhana bukan terjadi karena kematian atau hidupnya seseorang. Namun merupakan fenomena alam yang menunjukkan pada kebesaran Allah.

Karena kebesaran Allah sematalah perputaran matahari dan bulan secara konstan berlangsung dalam garis edar, menjadikan keduanya acuan bilangan tahun dan perhitungan waktu bagi manusia.

Pada waktu-waktu tertentu, peredaran keduanya membawa matahari dan bulan berada pada posisi yang sejajar, sehingga mengakibatkan gerhana.

Baca Juga: Jangan Lakukan 10 Kebiasaan Ini jika Sudah Masuki Umur 'Kepala 4', Nomor 1 dan Nomor 7 Sering Diabaikan

Al-Qur’an dan Rasulullah menjelaskan peristiwa alam dengan penjelasan yang setepat-tepatnya, yakni penjelasan yang benar dan dapat dipahami oleh masyarakat dengan bantuan ilmu pengetahuan yang berkembang pada setiap masa.

Perhatikan bagaimana ilmu pengetahuan modern menjelaskan QS. Yasin 36 : 80, sebagai ayat yang menjelaskan tentang proses fotosintesis pada tumbuhan. Yang mana teori tentang fotosintesis sendiri barulah ditemukan seribu tahun kemudian.

Namun, betapapun benar ajaran yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW, tetap saja ada kelompok orang yang ingkar. Mereka menolak kebenaran karena menemui pertentangan antara risalah yang Nabi bawa dengan ajaran yang telah turun menurun mereka yakini. Beberapa lagi memilih ingkar karena perasaan tidak sudi disetarakan dengan para pengikut Nabi yang di dominasi oleh orang miskin, lemah, dan berpangkat rendah.

Pertentangan tersebut tentulah bukan pertentangan yang setara. Sebab satu pihak bersandarkan pada wahyu Allah yang maha benar, sedangkan pihak lainnya tidak bersandar pada pondasi yang kokoh kecuali hanya keangkuhan saja.

Sehingga tak ada cara bagi orang-orang kafir dalam usahanya menentang Nabi kecuali dengan olok-olokan dan tuduhan semata. Dioloknyalah Rasulullah yang cerdas pikir halus budi itu sebagai penyihir, orang gila, dan orang yang terganggu pikirannya.

Halaman:

Editor: Desy Listhiana Anggraini

Sumber: suaramuhammadiyah.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x