Tata Cara Shalat Gerhana
Shalat Gerhana dilaksanakan secara berjamaah, tanpa adzan dan iqamah. Dilaksanakan dua rakaat, pada setiap rakaat melakukan rukuk, qiyam dan sujud dua kali. Shalat Gerhana boleh dilakukan di tanah lapang ataupun di masjid.
Berikut urutan tata cara Shalat Gerhana dilansir dari suaramuhammadiyah.id:
- Imam menyerukan aṣ-ṣalātu jāmi‘ah.
- Takbiratulihram.
- Membaca doa iftitah
- Membaca taawuz, basmalah lalu membaca surah al-Fatihah dan surah panjang dengan jahar.
- Rukuk, dengan membaca tasbih yang lama.
- Mengangkat kepala dengan membaca "sami‘allāhu li man ḥamidah", makmum membaca "rabbanā wa lakal-ḥamd."
- Berdiri tegak, lalu membaca al-Fatihah dan surah panjang (tetapi lebih pendek dari yang pertama).
- Rukuk, sambil membaca tasbih yang lama tetapi lebih singkat dari yang pertama.
- Bangkit dari rukuk dengan membaca "sami‘allahu li man hamidah, rabbana wa lakal-hamd."
- Sujud.
- Duduk di antara dua sujud.
- Sujud.
- Bangkit dari sujud, berdiri tegak mengerjakan rakaat kedua seperti rakaat pertama tanpa membaca doa iftitah.
- Salam.
Baca Juga: Tata Cara Sholat Gerhana Bulan, Lengkap dengan Niat, Bacaan Doa, Amalan, dan Hukumnya
Setelah Shalat Gerhana selesai, imam berdiri menyampaikan Khutbah satu kali. Khutbah tersebut dianjurkan berisi nasihat serta peringatan terhadap tanda-tanda kekuasaan Allah serta mengajak memperbanyak istigfar, sedekah dan berbagai amal kebajikan.
Adapun sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan sebelum Shalat Gerhana yakni mandi, berdzikir, bertakbir, hingga bersedekah.
Demikian bacaan doa, tata cara, dan niat Shalat Gerhana bulan sebagian yang terjadi pada Jumat, 19 November 2021, lengkap dengan sunnah dan ketentuan saat melaksanakan shalat.***