SEPUTARLAMPUNG.COM – Ketika membaca siroh atau sejarah tentang Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, akan membuat hati kita sangat sedih dan haru, yaitu kisah detik-detik nafas terakhir kepergiannya.
Sebagaimana manusia pada umumnya, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam juga mengalami dahsyatnya sakaratul maut.
Bahkan saat-saat wafatnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam sangat menyayat hati penduduk Madinah kala itu. Tak hanya itu, Malaikat dan alam semesta pun berduka menyaksikan wafatnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Ini jadi pengingat bagi kita tentang kematian, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang mulia saja merasakan sakit yang luar biasa saat ruh berpisah dengan raga.
Isyarat dekatnya ajal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dimulai ketika beliau beri’tikaf selama 20 hari di bulan Ramadhan tahun 10 Hijriyah.
Dikutip dari Umma.id, Ibnu Mas’ud RA, bahwasanya dia berkata: “Ketika ajal Rasulullah SAW sudah dekat, Rasulullah mengumpulkan kami di rumah Aisyah RA, kemudian Rasulullah memandang kami sambil berlinangan air matanya, lalu bersabda: " Marhaban bikum, semoga Allah memanjangkan umur kamu semua, semoga Allah menyayangi, menolong dan memberikan petunjuk kepada kamu."
Sejak itu, sakit Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam makin bertambah. Beliau sakit selama 18 hari.
Bahkan sehari menjelang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasllam wafat (hari Ahad), penyakitnya semakin bertambah serius.