ٱلْوَهَّابُ نتَإِنَّكَ بَعْدِىٓمِّنۢلِأَحَدٍ يَنۢبَغِى لَّا مُلْكًا لِى لِ وَهَبْ ى ٱغْفِرْ رَبِّ قَالَ
Qaala rabbi ighfir lii wahab lii mulkan laa yanbaghii li-ahadin min ba’dii innaka anta alwahhaabu
Baca Juga: Dampak Positif dan Negatif Letak Geografis Indonesia: Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 5 SD/MI Halaman 146
Artinya: "Ia berkata: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi”. (Shaad : 35)
Tak hanya itu, Nabi Sulaiman As juga membaca doa berikut untuk bersyukur atas apa yang telah Allah Ta’ala. berikan kepadanya.
Fatabassama dahikan min qawlihaa waqaala rabbi awzi’nii an asykura ni’mataka allatii an’amta ‘alayya wa’alaa waalidayya wa-an a’mala shaalihan tardaahu wa-adkhilnii birahmatika fii ‘ibaadika alshshaalihiina
Artinya: "Dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”. (QS. An Naml: 19).
Perlu diingat dan dipahami, antara doa dan usaha harus seimbang. Tidak bisa jika seseorang hanya berdoa saja atau berusaha saja.
Hal itu merupakan bentuk kesombongan. Allah Sang Maha Kaya akan melihat sejauh mana usaha kita dalam mewujudkannya, dan seyakin apa kita saat memohon pada-Nya.