Network
SEPUTARLAMPUNG.COM - Demam merupakan penyakit yang biasa diderita oleh setiap manusia pada umumnya.
Biasanya demam dapat muncul ketika sistem imun di dalam tubuh manusia bereaksi melawan virus, bakteri jamur, atau parasit.
Beberapa penyakit yang sering menyebabkan penderitanya mengalami demam ialah flu, radang tenggorokan, dan infeksi saluran kemih.
Baca Juga: Lima Rekomendasi Laptop Seharga Rp4 Jutaan untuk Belajar Daring dan Kerja
Untuk menyembuhkan demam itu pun perlu dibutuhkan waktu yang tidak cepat. Namun terdapat suatu riwayat yang menyatakan seseorang dapat sembuh dari demam dengan Al fatihah dan air zam-zam saja.
Dilansir dari akun youtube dr. Zaidul Akbar Official yang diunggah pada 31 Juli 2021, dokter Zaidul bercerita bahwa Ibnu Qayyim rahimahullah pernah menyebutkan dalam sebuah riwayatnya.
Ibnu Qayyim mengatakan bahwa, ketika dia berada di mekkah dan saat itu terkena demam, dan dia tidak menjumpai seorang tabib atau dokter dimana pun.
Lalu Ibnu Qayyim akhirnya membaca Al-fatihah dan meminum air zam-zam saat demam.
Baca Juga: 4 Peluang Usaha yang 'Tahan Banting' dan Tetap Prospektif di Masa Pandemi, Wajib Coba!
Dan subhanAllah dengan izin Allah akhirnya demamnya bisa turun.
“Ini kan subhanAllah ya,” kata dr. Zaidul.
Selanjutnya pria lulusan Fakultas Kedokteran Undip itu menjelaskan bahwa sekarang ini yang dibutuhkan dan yang diperlukan adalah orang-orang yang bisa menyatakan dalam kehidupannya atau dalam kesehariannya bahwa Al-Quran itu adalah penyembuh.
“Al Fatihah itu penyembuh, obat-obat berupa ayat-ayat Allah itu adalah penyembuh,” tambah dr. Zaidul.
Menurutnya, manusia sendiri sudah diinstal oleh Allah untuk terikat dengan ayat-ayat itu. Lebih Lanjut dr. Zaidul menjelaskan bagaimana manusia dapat terikat dengan ayat Allah.
“Ya melalui Al-Quran oleh kitabnya,” kata ustadz Zaidul.
Baca Juga: Kenapa Sholat Dzuhur dan Sholat Ashar Tidak Bersuara? Berikut Penjelasan Ustadz Adi Hidayat (UAH)
“Ketika kita masih bayi mau dia muslim atau non muslim Allah sudah tanya. Apakah aku tuhanmu? nah kita menyatakan benar ya Allah kami mengakui bahwa engkau adalah tuhan kami,” tambah dr. Zaidul.
Maka dari itu keterikatan kita dengan Allah adalah dalam bentuk, bagaimana kita menghubungkan jiwa kita, ruh kita, iman kita terus menerus kepada Allah. Namun, karena manusia ini dibekali Allah dengan nafsu, maka otomatis iman atau ruh atau hati itu pun juga bisa jadi terganggu setiap waktunya. ***
