Link PDF Kumpulan Khutbah Idul Adha 1442 H/2021 Terbaru, Singkat, dan Mudah Dipahami: Download di Sini

- 17 Juni 2021, 07:00 WIB
Ilustrasi Khutbah Idul Adha.
Ilustrasi Khutbah Idul Adha. /Pexels.com / Pavlo Luchkovski

SEPUTAR LAMPUNG – Link PDF kumpulan materi khutbah sholat Idul Adha 1442 H/2021 M sudah bisa anda download di akhir artikel ini dan nantinya bisa digunakan untuk menyampaikan materi khutbah sholat Idul Adha 1442 H/2021 M.

Idul Adha merupakan sebuah hari raya umat Islam. Hari raya Idul Adha juga diperingati sebagai peristiwa kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim bersedia mengorbankan putranya (Nabi Ismail) untuk Allah Swt, kemudian sembelihan itu digantikan oleh-Nya dengan domba.

Dari peristiwa tersebut, kita harus meneladani sikap Nabi Ibrahim a.s. saat mendapatkan perintah dari Allah Swt untuk menyembelih Nabi Ismail a.s.

Peristiwa Nabi Ibrahim a.s.mengingatkan kita harus bersabar saat menjalani keadaan yang serba sulit di masa pandemic Covid-19 yang belum hingga saat ini.

Baca Juga: Kumpulan Twibbon Ucapan Hari Raya Idul Adha 2021 Lengkap Kata Quotes Islami, Poster, Gambar: Pasang di WA FB

Kita sebagai umat muslim harus membiasakan diri untuk ikhlas, sabar dan peduli kepada sesama, terutama saat menjelang hari raya Idul Adha 1442 H/2021.

Mengapa demikian? Pada hari raya Idul Adha atau hari raya Qurban terdapat keutamaan yang bisa kita amalkan, salah satunya Ikhlas, sabar dan peduli kepada sesama.

Perlu anda ketahui, berbagi tidak harus menunggu momen yang tepat, tapi bisa kita biasakan untuk setiap hari menyisihkan sebagian harta kita untuk untuk menyantuni orang-orang lemah, fakir miskin, yatim piatu, para manula, dan mereka yang membutuhkan.

Lantas apa hubungannya peduli, ikhlas dan sabar dengan anjuran berbagai menjelang hari raya Idul Adha 1442 H/2021?

Untuk lebih lanjut, Berikut khutbah sholat Idul Adha 1442 H/2021 bertema: Meneladani Sikap Nabi Ibrahim a.s Saat Sedang Diuji', sebagaimana dikutip dari laman suaramuhammadiyah.id yang disampaikan oleh Alda Kartika Yudha, Alumni Universitas Al-Azhar, Cairo.

Baca Juga: Idul Adha 2021 Sebentar Lagi, Catat Berikut 6 Bahan Dapur yang Efektif Hilangkan Bau Amis pada Daging Kurban


اَلْـحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ لاَنَبِيَّ بَعْدَهُ . وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ نَبِيِّنَا مُحَمَّد وَعَلَى اَلِهَ وَ اَصْحَبِهَ وَمَنْ وَّالَاهُ اَمَّا بّعْدُ فَيَاعِبَدَاللهِ أُوْصِيْكُمْ وَأِيَّايَ بِتَقْوَى االلهِ حَقَّ تُقَاتِهِ فَقَدْ فَازَالْمُتَّقُوْنَ
اَللهُ اَكْبَرُاللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Alhamdulillah, segala puji kepada Allah yang telah memberikan kesempatan, umur dan iman sehingga kita masih bisa berjumpa dengan hari raya umat Islam, yaitu hari raya Iduladha pada tahun 1441 H ini.

Meskipun di tengah cobaan pandemi Covid-19 yang belum ada tanda-tanda selesai ini, sudah selayaknya kita tetap mengucapkan syukur alhamdulillah atas nikmat Allah berupa kesehatan dan kesempatan untuk memohon ampun atas dosa-dosa yang kita miliki.

Karena bagaimana pun, ada golongan yang sekarang sudah meninggal dan berharap agar mereka dihidupkan kembali untuk memperbaiki amalannya dan ada pula yang berharap dengan mengatakan “yaa laitani kuntu turaaba”, mereka berharap agar dulu diciptakan sebagai debu saja, supaya tidak perlu mempertanggungjawabkan amalan-amalan mereka di dunia.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Wa Lillahil-Hamd.

Iduladha merupakan Hari Raya Kurban dimana kita diminta untuk mengurbankan sebagian harta kita untuk menunjukkan ketaatan kepada Allah. Masyhur diketahui bahwa salah satu dalil dari perintah ibadah kurban ini adalah peristiwa dimana Allah memerintahkan Nabi Ibrahim a.s. untuk menyembelih anaknya, Ismail a.s.

Menyembelih anak yang lama ditinggal bersama ibunya di padang tandus Arab ketika itu. Kalau bukan karena perintah Allah, maka tidak mungkin Ibrahim a.s. tega meninggalkan anak dan istrinya di tempat seperti itu.

Baca Juga: Jangan Sampai Skip, Perhatikan 6 Hal Ini Jika Anda Dinyatakan Lolos Dapat BLT UMKM 2021 Agar Dapat Rp1,2 Juta

Pengorbanan Ibrahim tersebut, beliau lakukan untuk menunjukkan dirinya adalah hamba yang taat kepada Rabbnya. Tidak cukup sampai di situ, anak yang dinanti-nanti sebagai penerus pembawa risalah kenabian, kemudian harus ia sembelih dengan tangannya sendiri. Tentu berat sekali hal tersebut bagi Nabi Ibrahim a.s., dan secara logika, lebih berat lagi bagi Nabi Ismail a.s.
Keluargaku yang dirahmati Allah.

Pernahkah kita membayangkan menjadi posisi Ismail a.s., bapak yang meninggalkan diri kita bersama ibu di padang pasir, lalu jarang pulang, dan tiba-tiba datang bercerita bahwa dirinya hendak menyembelih kita dikarenakan mendapat mimpi?

Apakah kalau kita menjadi Ismail ketika itu, kita akan termasuk orang yang rela mengorbankan diri kita sebagaimana Nabi Ismail? Belum lagi, jika kita membaca jawaban Ismail a.s. yang diabadikan dalam al-Quran surah ash-Shaaffaat ayat 102,

قَالَ ياَ آبَتِ افْعَلْ ماَ تُؤْمَرُ سَتَجِدُونِي إِنْشاَء اللهُ مِنَ الصَّبِرِينَ

Ia (Ismail) menjawab, wahai ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.

Dalam ayat tersebut, Ismail bahkan memanggil ayahnya dengan kalimat “yaa abati” bukan hanya sekedar “ya abii”. Kata “ya abati” memiliki makna lain daripada sekedar “ya abi”. Kalimat “ya abati” dalam Bahasa Arab menunjukkan makna ayah yang sering pergi, akan tetapi sang anak selalu merindukannya.

Panggilan ini menunjukkan kuatnya perasaan seorang anak kepada ayahnya dimana jauh dan dekat tetap dirindukan. Dalam posisi akan disembelih, bahkan Ismail tetap menunjukkan ketegaran, rasa hormat dan sayangnya kepada ayahnya. Itulah pengorbanan Ismail dan keluarga Ibrahim.

Keluargaku yang diberkati Allah.

Baca Juga: Hasil SBMPTN Telah Diumumkan, Berikut 7 Kampus Negeri Paling Favorit pada 2021, Peringkat Ke-1 Mengejutkan!

Tak hanya Nabi Ibrahim, nabi-nabi lain-pun juga diuji dengan hal yang berat. Sebagaimana hadis yang menyatakan,

ياَرَسُولُ اللهِ أَيُّهَا النَّاس أَشَدّـُ بَلَاء: الأَنبِيَاء ثُمَّ الأَمثَالُ فَالأَمثَلُ

Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling berat ujiannya? Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, para nabi kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi (maksudnya, yaitu orang-orang di bawah para nabi berdasarkan tingkat kesalehannya).

Dari hadis ini dapat dilihat, bahwa semakin saleh seseorang, maka Allah akan semakin mengujinya untuk membuktikan derajat kesalehannya.

Sebagai contoh Nabi Adam diuji dengan anaknya yang membunuh saudara kandungnya. Nabi Nuh juga diuji dengan kekafiran anaknya. Nabi Luth, diuji dengan istrinya.

Nabi Muhammad diuji dengan pamannya yang hendak membunuhnya. Serta ujian-ujian lainya yang dialami para nabi. Dari kalangan orang saleh, Asiyah, diuji dengan memiliki suami bernama Firaun. Siti Maryam, diuji dengan memiliki anak tanpa suami. Sayidah Aisyah yang merupakan istri baginda nabi Muhammad pun diuji dengan tidak memiliki keturunan.

Keluargaku yang diridai Allah

Pertanyaanya kemudian, sudah sejauh manakah pengorbanan kita dan kesabaran kita ketika Allah menguji kita? Apakah kita termasuk orang yang bersabar, ataukah kita justru termasuk golongan yang suka mengeluh dan bahkan justru menggugat Allah?

Semisal dengan pertanyaan “Ya Allah, apa salah saya hingga engkau menguji saya seperti ini?” Pertanyaan yang justru mengherankan, karena menunjukkan bahwa kita tidak bisa menyadari betapa banyaknya dosa yang telah kita perbuat. Na’udzu billahi min dzalik.

Pada akhirnya, kita yang mengaku beriman akan diuji sebagaimana mereka yang mengaku pintar, akan diuji kepintarannya. Virus Corona dan segala hal yang bersangkutan dengannya juga termasuk ujian dari Allah. Salah satunya adalah ujian keimanan berupa iman terhadap takdir yang Allah berikan kepada kita baik takdir yang baik, mapun takdir yang buruk.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Cuma Geser Minuman Coca-cola Saat Konferensi Pers, Saham Coca-cola Anjlok Rp 57 Triliun

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Wa Lillahil-Hamd

Akhirnya, marilah kita berdoa untuk kebaikan di dunia dan di akhirat kelak bagi seluruh umat Islam baik yang masih hidup di mana pun berada maupun yang sudah meninggal dunia.

لّلَهُمَّ اغْفِرْلِلْمُسِلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعُ قَرِيْبُ مُخِيْبُ الدَّعْوَاتِ يَاقَظِيَ الْحَخَاتِ
رَبَّنآ لاَتُزِغْ قُلُوْبَنآ بَعْدَ إِذْ هَذَيْتَنآ وَهَبْ لَنَآ مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ الْوَهَآبُ. رَبَّنآ هَبْ لَنَآ مِنْ أَزْوَاجِنَآ وَذُرِّيَتِنَآ قُرَّةً أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَآ لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا.
رَبَّنَآ أَتِنَآ فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَآ عَذَابَ النَّار. سُبْحَانَ رَبكَ رَبّ الْعِزَةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمُ عَلىَ الْمُرْسَلِيْن وَالحَمْدُ ِللهِ رَبّ ِاْلعآلَمِيْنَ وَلَذِكْرُ اللهِ أكْبَر
واَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَاكَاتُه

Download PDF Kumpulan Materi Khutbah Idul Adha 1442 H/2021 Terbaru: Di Sini.***

Editor: Ririn Handayani

Sumber: suaramuhammadiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x