Bacaan Niat Puasa Syawal 1442 H/2021: Lengkap Arab, Latin dan Artinya

- 4 Mei 2021, 13:35 WIB
Ilustrasi membaca niat puasa Syawal.
Ilustrasi membaca niat puasa Syawal. /H9images/Freepik

SEPUTAR LAMPUNG - Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Syawal 1442 H/2021 yang mana di bulan tersebut ada keutamaan yang bisa kita capai untuk menyempurnakan ibadah kita yang sebelumnya kita telah usai menunaikan kewajiban puasa di bulan Ramadhan.

Menjalankan ibadah puasa Syawal setelah Idul Fitri 1442 H/2021 bisa anda coba untuk meraih keutamaan dari yang mana Allah janjikan pahala yang sangat besar, bagi orang yang benar-benar ikhlas dan penuh dengan niat dalam menjalankan puasa Syawal 1442 H.

Sebelum menunaikan puasa Syawal 1442 H, ada baiknya anda ketahui dahulu tata cara berpuasanya dan kapan kita bisa melakukan puasa sunnah Syawal 1442 H.

Baca Juga: Materi Khutbah Sholat Idul Fitri Singkat 1442 H/2021: 3 Ciri Orang Sukses Usai Ramadhan, Diantaranya Taqwa

Perlu diketahui, bahwa puasa sunnah Syawal 1442 H dilakukan setelah hari Raya Idul Fitri atau hari ke dua sampai hari ke tujuh lebaran.

Mengapa demikian? Karena idealnya puasa sunnah Syawal enam hari dapat dilakukan setelah setelah hari Raya Idul Fitri 1442 H/2021, yakni pada hari ke 2 sampai ke 7 Syawal.

Namun, orang yang berpuasa di luar tanggal itu atau tidak berurutan puasanya, maka orang tersebut masih memperoleh keutamaan puasa Syawal seakan puasa wajib setahun penuh.

Selain itu, puasa Syawal 1442 H/2021 bisa dikatakan sebagai salah satu bentuk usaha yang kita lakukan untuk memperkuat ibadah yang kita lakukan selama di bulan Ramadhan, jangan sampai kebiasaan melaksanakan ibadah, seperti mengaji dan berpuasa kita tinggalkan nantinya, karena usai bulan Ramadhan masih ada puasa sunnah yang dapat kita lakukan.

Baca Juga: 21 Juta Penerima Bansos Kemensos Dibekukan, Pemkot Bandarlampung Usulkan 30 Ribu KPM Calon Penerima Baru

Untuk lebih lanjut, Berikut Bacaan lafal Niat Puasa Syawal 1442 H/2021, Lengkap Arab, Latin dan Artinya, sebagaimana dikutip dari laman islam.nu.or.id, yang disampaikan oleh Alhafiz Kurniawan.

Dalam konteks puasa sunnah Syawal, ulama berbeda pendapat perihal ta‘yin. Sebagian ulama menyatakan bahwa seseorang harus mengingat ‘puasa sunnah Syawwal’ saat niat di dalam batinnya.

Sedangkan sebagian ulama lain menyatakan bahwa tidak wajib ta’yin. Hal ini dijelaskan oleh Syekh Ibnu Hajar Al-Haitami sebagai berikut.

(وْلُهُ نَعَمْ بَحَثَ إلَخْ (عِبَارَةُ الْمُغْنِي وَالنِّهَايَةِ وَالْأَسْنَى فَإِنْ قِيلَ قَالَ فِي الْمَجْمُوعِ هَكَذَا أَطْلَقَهُ الْأَصْحَابُ وَيَنْبَغِي اشْتِرَاطُ التَّعْيِينِ فِي الصَّوْمِ الرَّاتِبِ كَعَرَفَةَ وَعَاشُورَاءَ وَأَيَّامِ الْبِيضِ وَسِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ كَرَوَاتِبِ الصَّلَاةِ أُجِيبُ بِأَنَّ الصَّوْمَ فِي الْأَيَّامِ الْمَذْكُورَةِ مُنْصَرِفٌ إلَيْهَا بَلْ لَوْ نَوَى بِهِ غَيْرَهَا حَصَلَ أَيْضًا كَتَحِيَّةِ الْمَسْجِدِ ؛ لِأَنَّ الْمَقْصُودَ وُجُودُ صَوْمٍ فِيهَا ا هـ زَادَ شَيْخُنَا وَبِهَذَا فَارَقَتْ رَوَاتِبَ الصَّلَوَاتِ ا ه

Artinya, “Perkataan ‘Tetapi mencari…’ merupakan ungkapan yang digunakan di Mughni, Nihayah, dan Asna. Bila ditanya, Imam An-Nawawi berkata di Al-Majmu‘, ‘Ini yang disebutkan secara mutlak oleh ulama Syafi’iyyah.

Baca Juga: Link Download Twibbon Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H Terbaru: Lengkap Pilihan Model Gambar

Semestinya disyaratkan ta’yin (penyebutan nama puasa di niat) dalam puasa rawatib seperti puasa ‘Arafah, puasa Asyura, puasa bidh (13,14, 15 setiap bulan Hijriyah), dan puasa enam hari Syawal seperti ta’yin dalam shalat rawatib’. Jawabnya, puasa pada hari-hari tersebut sudah diatur berdasarkan waktunya.

Tetapi kalau seseorang berniat puasa lain di waktu-waktu tersebut, maka ia telah mendapat keutamaan sunah puasa rawatib tersebut. Hal ini serupa dengan shalat tahiyyatul masjid, karena tujuan dari perintah puasa rawatib itu adalah pelaksanaan puasanya itu sendiri terlepas apa pun niat puasanya. Guru kami menambahkan, di sinilah bedanya puasa rawatib dan sembahyang rawatib,” (Lihat Syekh Ibnu Hajar Al-Haitami, Tuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj).

Untuk memantapkan hati, ulama menganjurkan seseorang untuk melafalkan niatnya. Berikut ini lafal niat puasa Syawal.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Baca Juga: Sudah Betulkah Wudhu Kita? Simak 10 Kesalahan Wudhu yang Sering Terjadi, Ada yang Bisa Batalkan Sholat

Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT.” Adapun orang yang mendadak di pagi hari ingin mengamalkan sunnah puasa Syawal, diperbolehkan baginya berniat sejak ia berkehendak puasa sunnah saat itu juga.

Karena kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib. Untuk puasa sunnah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.

Ia juga dianjurkan untuk melafalkan niat puasa Syawal di siang hari. Berikut ini lafalnya dalam bahasa Arab.

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ. Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.” Wallahu a’lam. ***

Editor: Dzikri Abdi Setia

Sumber: islam.nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah