Khutbah Jumat Singkat Jelang Akhir Tahun 2020, Tema Bukti Keimanan Seorang Muslim

- 23 Desember 2020, 12:35 WIB
Ilustrasi khutbah JUmat.
Ilustrasi khutbah JUmat. /Dimitris Vetsikas /Pixabay

Hadits diatas mengajarkan kita untuk menjaga lidah dari berbagai ucapan yang tidak mengandung nilai kebaikan sama sekali atau ucapan yang tidak diperbolehkan. Sebagai seorang muslim, hendaklah berpikir terlebih dahulu sebelum berbicara. Perlu mempertimbangkan matang-matang efek dari kata yang meluncur dari lisan kita. Mengutamakan diam daripada berbicara yang tidak bermanfaat itu lebih baik.

Ma’asyiral Muslimim Rahimakumullah
Kedua, memuliakan tetangga. Tetangga adalah orang yang tempat tinggalnya berdekatan atau berdampingan dengan kita. Tetangga menjadi orang pertama yang memberikan bantuan jika kita ditimpa musibah atau kesulitan. Oleh karena itu berbuat baik kepada tetangga menjadi keharusan bagi orang muslim agar terciptanya kehidupan yang rukun dan damai. Islam memberikan perhatian besar terhadap hal ini, bahkan sampai-sampai Rasulullah menyangka bahwa tetangga akan menjadi ahli waris, ketika malaikat Jibril terus mewasiati beliau perihal berbuat baik kepada tetangga. Menyakiti tetangga termasuk dalam kategori dosa besar dan merupakan indikasi ke tidak sempurnaan iman seseorang.

Diantara metode berbuat baik kepada tetangga adalah dengan membantu kebutuhannya dan memberikannya sesuatu yang bermanfaat. Tidak sepantasnya seorang muslim membiarkan tetangganya hidup dalam kesusahan, sedangkan dia punya kemampuan untuk membantunya. Rasulullah menganjurkan kita untuk saling berbagi dengan tetangga meskipun hanya sedikit. Rasulullah bersabda:

Baca Juga: Anjlok, Harga Emas Antam di Pegadaian Rabu 23 September 2020

عَنْ أَبِي ذَرٍّ، قَالَ: قَالَ لِي رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا صَنَعْتَ مَرَقَةً فَأَكْثِرْ مَاءَهَا، ثُمَّ انْظُرْ أَهْلَ بَيْتٍ مِنْ جِيرَانِكَ فَأَصِبْهُمْ مِنْهَا بِمَعْرُوفٍ. (أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ)

Dari Abu Dzar berkata: Rasulullah bersabda kepadaku: “Apabila engkau memasak gulai, maka perbanyaklah kuahnya, lalu perhatikanlah tetanggamu dan berikanlah pada mereka dengan cara yang baik.” (H.R. Muslim)

Ma’asyiral Muslimim Rahimakumullah
Ketiga, memuliakan tamu. Memuliakan tamu adalah menyambutnya dengan wajah berseri-seri dan segera menghidangkan jamuan serta melayani dengan baik. penyambutan yang baik dengan tutur kata yang bijak tentu akan menyenangkan hatinya dan mempererat ukhuwah Islamiyah. Al-Qur’an menginformasikan kisah ketika nabi Ibrahim menerima dengan baik kedatangan tamu beliau yaitu para Malaikat.

فَرَاغَ إِلَى أَهْلِهِ فَجَاءَ بِعِجْلٍ سَمِينٍ

“Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk.” (Q.S. Adz-Dzariyat [51]: 26).

Rasulullah saw bersabda:

Halaman:

Editor: Ririn Handayani

Sumber: suara muhammadiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah