Perlu Tahu! Ini Waktu Mulai dan Akhir Sholat Dhuha, Sayang untuk Dilewatkan

28 September 2020, 04:35 WIB
Ilustrasi sholat /Seputartangsel.com/ Abdullah Jundi

SEPUTAR LAMPUNG – Sholat dhuha adalah salah satu sholat sunnah yang sangat populer bagi umat muslim.

Dilaksanakan pagi hingga menjelang siang hari, sholat ini sangat mudah dikenali.

Sholat dhuha juga dikenal memiliki banyak keistimewaan. Salah satunya, sholat dhuha ternyata merupakan amalan yang bisa menggantikan amalan sedekah.

Sebagaimana dikutip dari laman Muslim.or.id, diantara dalilnya hadits Abu Dzar radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Di pagi hari ada kewajiban bagi seluruh persendian kalian untuk bersedekah. Maka setiap bacaan tasbih adalah sedekah, setiap bacaan tahmid adalah sedekah, setiap bacaan tahlil adalah sedekah, dan setiap bacaan takbir adalah sedekah. Demikian juga amar ma’ruf dan nahi mungkar adalah sedekah. Semua ini bisa dicukupi dengan melaksanakan sholat dhuha sebanyak dua raka’at” (HR. Muslim no. 720).

Baca Juga: Luar Biasa, Ini 5 Keutamaan Melaksanakan Sholat Subuh Tepat Waktu

Sholat dhuha sendiri dikerjakan minimal dua rakaat hingga tanpa batas, asalkan jumlah rakaatnya genap.

Mu’adzah pernah menanyakan pada ‘Aisyah –radhiyallahu ‘anha- berapa jumlah raka’at shalat Dhuha yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam? ‘Aisyah menjawab, “Empat raka’at dan beliau tambahkan sesuka beliau.
Jika ingin melaksanakan sholat Dhuha lebih dari dua rakaat, dilakukan setiap dua rakaat salam.

Hukum shalat Dhuha adalah sunnah secara mutlaq dan boleh dirutinkan. 
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berwasiat kepada Abu Hurairah untuk dilaksanakan. Nasehat kepada Abu Hurairah pun berlaku bagi umat lainnya. Abu Hurairah mengatakan,

“Kekasihku –yaitu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam- mewasiatkan tiga nasehat padaku: Berpuasa tiga hari setiap bulannya, Melaksanakan shalat Dhuha dua raka’at, dan Berwitir sebelum tidur.”

Baca Juga: Ternyata Ini Rahasia Mengapa Rasulullah Jarang Sakit

Sementara dalil yang menyatakan sholat Dhuha boleh dirutinkan adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari ‘Aisyah. ”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.”
Waktu Sholat Dhuha

Sholat Dhuha merupakan sholat yang terikat waktu, dan tidak boleh dikerjakan pada waktu terlarang.

Dimulai dari waktu matahari meninggi hingga matahari bergeser ke barat. 
Dikutip dari laman Rumaysho, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin menjelaskan bahwa waktunya adalah mulai dari matahari setinggi tombak –dilihat dengan pandangan mata- hingga mendekati waktu zawal.

Lalu beliau jelaskan bahwa waktunya (sholat Dhuha) dimulai kira-kira 20 menit setelah matahari terbit (syuruq)akhir, hingga 10 atau 5 menit sebelum matahari bergeser ke barat.

Baca Juga: Kesempatan Terakhir! Segera Login www.prakerja.go.id, Kartu Prakerja Gelombang 10 Berakhir Hari Ini

Sedangkan Al Lajnah Ad Da-imah (Komisi Fatwa di Saudi Arabia) menjelaskan bahwa waktu awal shalat Dhuha adalah sekitar 15 menit setelah matahari terbit.
Sedangkan waktu utama mengerjakan sholat Dhuha adalah di akhir waktu, yaitu keadaan yang semakin panas.

Dalilnya adalah, Zaid bin Arqom melihat sekelompok orang melaksanakan sholat Dhuha, lantas ia mengatakan, “Mereka mungkin tidak mengetahui bahwa selain waktu yang mereka kerjakan saat ini, ada yang lebih utama.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “(Waktu terbaik) sholat awwabin (nama lain untuk sholat Dhuha yaitu shalat untuk orang yang taat atau kembali untuk taat) adalah ketika anak unta merasakan terik matahari.”

Demikianlah waktu sholat Dhuha, semoga kita istiqomah melaksanakannya. ***

Editor: Ririn Handayani

Tags

Terkini

Terpopuler