Contoh Teks Khutbah Jumat, 10 Februari 2023, Tema: 5 Ciri Manusia yang Dicintai Allah

8 Februari 2023, 19:45 WIB
Ilustrasi. Teks khutbah Jumat, edisi 10 Februari 2023, yang bertemakan ‘5 Ciri Manusia yang Dicintai Allah’. /stux/pixabay/

SEPUTARLAMPUNG.COM – Simak teks khutbah Jumat, edisi 10 Februari 2023, yang bertemakan ‘5 Ciri Manusia yang Dicintai Allah’.

Artikel ini memuat teks khutbah, yang dapat dijadikan referensi untuk khotib yang bertugas pada sholat Jumat, 10 Februari 2023.

Teks khutbah ini, dapat menjadi pilihan karena walaupun singkat, namun memuat isi pesan yang penting dan tetap mudah dipahami.

Baca Juga: Referensi Materi Khutbah Jumat Singkat Edisi 10 Februari 2023 dengan Tema Kunci Sukses Belajar

Tema yang diusung pada khutbah kali ini, dapat menjadi renungan sekaligus pengingat bagi setiap umat Islam, yaitu ciri-ciri manusia yang dicintai Allah.

Setiap orang pastinya memiliki tujuan dalam hidup ini, terutama untuk menjadi sosok manusia yang dicintai oleh Allah SWT.

Tentu saja hal ini erat kaitannya dengan menjauhi larangan-Nya dan melakukan apa yang diperintahkan-Nya.

Akan tetapi, bagaimana cara kita mengetahui bahwa diri ini sudah memenuhi hal tersebut, dan menjadi sosok yang dicintai-Nya?

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Edisi Hari Ini 10 Februari 2023 Terbaru dengan Tema: Cara Menjaga Hati yang Sehat

Ada beberapa ciri manusia yang dicintai oleh Allah, yang dapat kita ketahui dan kita renungkan.

Hal tersebut, dibahas dalam teks khutbah kali ini, yang menjelaskan tentang ‘5 ciri manusia yang dicintai oleh Allah’.

Teks khutbah ini disusun oleh Khoirul Bakhri Basyarudin yang merupakan seorang Mahasiswa S3 Zitounah University Tunisia, pada 2021.

Dikutip tim Seputarlampung.com dari laman suaramuhammadiyah.id, berikut referensi teks khutbah Jumat, 10 Februari 2023 dengan tema ‘5 ciri manusia yang dicintai Allah’:

الحَمْدُ للهِ الَّذِي هَدَى الْمُتَّقِيْنَ الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ وَفَضَّلَهُمْ بِالْفَوْزِ الْعَظِيْمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ الرَّحْمنُ الرَّحِيْمُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا أَفْضَلُ الْمُرْسَلِيْنَ، اللّهُمَّ فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ذِي الْقَلْبِ الْحَلِيْمِ وَآلِهِ الْمَحْبُوْبِيْنَ وَأَصْحَابِهِ الْمَمْدُوْحِيْنَ وَمَنْ تَبِعَ سُنَّتَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ، وَبَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ وَنَجَا الْمُطِيْعُوْنَ.

Alhamdulillah, puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT atas kelimpahan nikmatNya; Pertama, kita masih dikokohkan iman Islam kita. Kedua, kita masih diberikan nikmat hidup dan sehat, meski di tengah zaman pandemi seperti sekarang ini.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Pilihan Edisi 10 Februari 2023 dengan Tema Bertakwa di Usia Muda

Shalawat serta salam kita haturkan kepada Nabi kita Muhammad SAW, Allahumma shalli wasallim wabarik ‘alaih, karena dengan ajaran yang ia bawa sebagai rasul, kita bisa mengerti apa yang harus kita tinggalkan (kejahiliyaan) dan apa yang senantiasa harus kita amalkan, sehingga kita sebagai manusia, terus berproses (fa yakun) untuk menjadi Al-insan Al-kamil, manusia yang senantiasa mengoptimalkan hati dan akalnya untuk melaksanakan kebaikan, dan kedepan akan meninggalkan dunia fana ini dalam keadaan yang baik pula, khusnul khotimah. Aamin.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Untuk mencapai predikat Al-insan Al-kamil kita harus dicintai oleh Allah SWT, lantas apa saja ciri-ciri manusia yang dicintai oleh Allah SWT, antara lain adalah:

Pertama, manusia yang dibukakan pintu amal saleh sebelum meninggal. Dalam hadis riwayat Imam Ahmad dan al-Hakim dijelaskan, Nabi bersabda: “Apabila Allah menginginkan kebaikan (kecintaan) kepada seorang hamba, Allah akan jadikan dia beramal”. Kemudian salah seorang sahabat bertanya kepada Nabi; apakah maksud dijadikan beramal itu wahai Nabi?, Nabi kemudian bersabda, “Allah bukakan baginya amalan saleh sebelum meninggalnya, sehingga masyarakat yang berada disekitarnya ridha kepadanya”.

Dengan artian, ketika seorang hamba tersebut meninggal, maka yang terkenang dari orang sekitarnya hanyalah kebaikan-kebaikan dari hamba tersebut.

Kedua, jika melaksanakan dosa, akan diberikan hukuman langsung di dunia. Manusia yang dicintai oleh Allah tidak akan dibiarkan oleh Allah untuk mendapatkan siksaan di Akhirat.

Akhirat sebagai tempat yang abadi adalah saat untuk memetik buah dari amal saleh, karena dosa yang dilakukan telah mendapatkan hukuman ketika masih hidup di dunia.

Dalam hadis riwayat Imam at-Tirmidzi dijelaskan yang artinya: “Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada hamba-Nya, maka Allah menyegerakan hukumanya di dunia”.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Terbaru 10 Februari 2023 dengan Tema Rajab: Persiapkan Bekal Ini untuk Hadapi Hari Kiamat

Namun sebaliknya, jika Allah membenci seorang hamba, maka Allah akan memberikan hukuman baginya secara total di akhirat kelak“dan apabila Allah menghendaki keburukan kepada hamba-Nya, maka Allah menahan dosanya, sehingga ia terima hukuman kelak di hari kiamat”.

Ketiga, Allah akan memberikan ujian bagi hamba yang Allah cintai. Ujian adalah cara Allah untuk meningkatkan kualitas iman dan ketaqwaan seorang hamba, seperti halnya seorang siswa sekolah, ia akan melaksanakan ujian terlebih dahulu untuk naik ke jenjang kelas selanjutnya.

Dalam hadis riwayat Imam al-Tirmidzi dijelaskan, Nabi Muhammad saw bersabda; “sesungguhnya besarnya balasan tergantung besarnya ujian, dan apabila Allah cinta kepada suatu kaum, Dia akan menguji mereka, barang siapa yang ridla maka baginya keridlaan Allah, namun barangsiapa yang murka, maka murka Allah baginya”.

Ujian yang dimaksud disini adalah kesusahan atau kesengsaraan, baik itu ujian fisik dengan sakit, ataupun ujian sosial dengan kemiskinan dan kefakiran.

Suatu kaum bisa saja ditimpa ujian ataupun azab, bedanya adalah, azab akan ditimpakan bagi kaum yang ingkar dan mengkufuri nikmat Allah, seperti kaum Ad dan kaum Tsamud. Namun ujian akan ditimpakan bagi kaum yang senantiasa mensyukuri nikmat Allah dan berbuat amal saleh.

Yang bisa membedakan jika kita ditimpa musibah atau azab adalah hati kita masing-masing. Semoga setiap bencana dan kesusahan yang ditimpakan bagi kita adalah ujian bagi kita, bukan azab. Aminn Ya Rabbal Alamin.

Keempat, manusia yang dicintai Allah senantiasa diberikan kesabaran. Kita sering kali mengungkapkan bahwa sabar itu ada batasnya, namun bagi hamba yang dicintai Allah, sabar itu tidak ada batasnya, karena setiap hal buruk yang menimpa di dunia ini akan dikembalikan kepada Allah SwT.

Baca Juga: Referensi Naskah Khutbah Jumat Edisi 10 Februari 2023 dengan Tema Lima Perkara Penghalang Menjadi Shaleh

Sudah banyak sekali ayat Al-Quran maupun hadis yang menyatakan bahwa Allah bersama dengan orang yang sabar (QS 2:153)

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱسۡتَعِينُواْ بِٱلصَّبۡرِ وَٱلصَّلَوٰةِۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ

Kemudian dalam ayat lain Allah berfirman bahwa, Allah mencintai orang-orang yang sabar (QS 3:146).

وَكَأَيِّن مِّن نَّبِيّٖ قَٰتَلَ مَعَهُۥ رِبِّيُّونَ كَثِيرٞ فَمَا وَهَنُواْ لِمَآ أَصَابَهُمۡ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ وَمَا ضَعُفُواْ وَمَا ٱسۡتَكَانُواْۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلصَّٰبِرِينَ

Bahkan bagi orang yang bersabar dalam segala musibah maupun ujian hidup, Allah janjikan baginya pahala secara unlimited, tanpa batas, seperti dijelaskan dalam firman-Nya:

إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّٰبِرُونَ أَجۡرَهُم بِغَيۡرِ حِسَابٖ

Artinya: “Sungguh, hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa perhitungan”(QS 39:10).

Kelima, Allah akan memberikan pemahaman agama bagi hamba yang Allah cintai. Dalam sebuah hadis riwayat Imam al-Bukhori dijelaskan “barangsiapa yang dikehendaki Allah mendapat kebaikan, maka akan dipahamkan baginya dalam masalah agama”.

Bagi seorang ulama yang mempelajari ilmu agama secara mendalam, Allah akan memberikan kemudahan dalam memahami berbagai cabang disiplin dalam ilmu agama.

Akan tetapi bagi masyarakat awam, Allah akan memberikan petunjuk dan pemahaman agama bagi hamba yang Allah cintai, sehingga hamba tersebut mengetahui apa yang harus dilaksanakan dari perintah agama dan apa yang harus ditinggalkan dari berbagai larangan agama.

Baca Juga: Contoh Naskah Khutbah Jumat Terbaru Edisi 10 Februari 2023 dengan Tema Mencari Harta dengan Jalan yang Halal

Semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk kebenaran bagi kita semua.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ هَدَانَا لِهذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ صَادِقُ الْوَعْدِ الْأَمِيْنُ، اللّهُمَّ فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ،

فَأُوْصِيْنِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ حَقَّ تُقَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ،

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Mengakhiri khutbah ini, mari kita berdoa dengan penuh pengharapan dan semoga kita semua menjadi hamba yang dicintai oleh Allah SwT.

إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِي يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا، اللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ أَنْتَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ يَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ،

اللّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا، اللّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ، اللّهُمَّ أَمِتْنَا عَلَى الْإِسْلَامِ وَالْإِيْمَانِ، رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، أَقِيْمُوا الصَّلَاةَ!

Demikian referensi teks khutbah Jumat, edisi 10 Februari 2023, yang bertemakan ‘5 Ciri Manusia yang Dicintai Allah’.***

Editor: Ririn Handayani

Sumber: suaramuhammadiyah.id

Tags

Terkini

Terpopuler