Bagaimana Niat dan Doa Zakat Fitrah? Berikut Lengkap Contoh Kultum Ramadan, Tema: Zakat, Infaq, Shadaqah

8 April 2022, 03:20 WIB
Kultum Ramadan, Tema: Zakat, Infaq, Shadaqah. /Pixabay.com/ congerdesign

SEPUTARLAMPUNG.COM – Bagaimana niat dan doa zakat fitrah? berikut lengkap dengan contoh kultum Ramadan 1443 H 2022 yang masih berkaitan dengan zakat dengan tema: zakat, infaq dan shadaqah yang telah tersedia dan berada di akhir laman artikel.

Mengenai zakat, umat muslim sebaiknya mengetahui niat dan doa zakat fitrah ketika akan memberikan zakat.

Niat dan doa zakat fitrah, tak hanya ada untuk diri sendiri akan tetapi juga terdapat niat dan doa zakat fitrah bagi anak, istri dan keluarga.

Baca Juga: PIP 2022 Hanya Cair ke 14 Siswa SD SMP SMA SMK dengan Tipe Ini, Ketahui TOTAL Penerima PIP per 7 April 2022

Memberikan zakat fitrah menjadi salah satu penyempurna Ramadan, salah satu ketentuan yang harus dilaksanakan terutama bagi umat muslim yang telah tercukupi kebutuhannya.

Menunaikan zakat fitrah merupakan amal kebaikan untuk menjalankan perintah Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan mengurangi dosa-dosa serta maksiat yang sempat diperbuat.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala mensyariatkan agar umat muslim memberikan zakatnya untuk memperoleh beberapa hikmah serta membelanjakan hartanya di jalan yang benar.

Sebagaimana dari berbagai sumber, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan hikmah zakat fitrah, sebagaimana tersebut di dalam hadits :

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنْ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ مَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلَاةِ فَهِيَ زَكَاةٌ مَقْبُولَةٌ وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ الصَّلَاةِ فَهِيَ صَدَقَةٌ مِنْ الصَّدَقَاتِ

Dari Ibnu ‘Abbas, dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mewajibkan zakat fithri untuk menyucikan orang yang berpuasa dari perkara sia-sia dan perkataan keji, dan sebagai makanan bagi orang-orang miskin. Barangsiapa menunaikannya sebelum shalat (‘Id), maka itu adalah zakat yang diterima. Dan barangsiapa menunaikannya setelah shalat (‘Id), maka itu adalah satu shadaqah dari shadaqah-shadaqah.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah).

Baca Juga: BSU 2022 Rp1 Juta bagi Pekerja-Buruh Segera Cair, Ini Syaratnya, Cek Apakah Nama Anda Terdaftar di Lembaga Ini

Oleh sebab itu, zakat juga dapat menjadi pengingat agar kita tak lupa untuk senantiasa berjalan ke arah yang benar serta bagi umat muslim yang akan berzakat, sudah taukah bagaimana niat dan doa Zakat Fitrah?

Berikut niat serta doa dalam menunaikan Zakat Fitrah, baik untuk diri sendiri atau keluarga, sebagaimana dilansir seputarlampung.com dari baznas.go.id, di antaranya:

1. Niat zakat fitrah untuk diri sendiri:

ﻧَﻮَﻳْﺖُ أَﻥْ أُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻧَﻔْسيْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an nafsi fardhan lillahi ta’ala

Artinya: “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri fardhu karena Allah Taala.”

2. Niat zakat fitrah untuk istri:

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِﻋَﻦْ ﺯَﻭْﺟَﺘِﻲْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an zaujati fardhan lillahi ta’ala

Artinya: “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku fardhu karena Allah Taala.”

3. Niat zakat fitrah untuk anak laki-laki:

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻭَﻟَﺪِﻱْ … ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an waladi fardhan lillahi ta’ala

Artinya: “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-lakiku ……..(sebutkan nama), fardhu karena Allah Taala.”

4. Niat zakat fitrah untuk anak perempuan:

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِﻋَﻦْ ﺑِﻨْﺘِﻲْ … ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an binti fardhan lillahi ta’ala

Artinya: “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuanku ……..(sebutkan nama), fardhu karena Allah Taala.”

Baca Juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Ramadan 2022 Cirebon, Sukabumi, Garut, dan Tasikmalaya mulai 5-30 Ramadan 1443 H

5. Niat zakat fitrah untuk diri sendiri dan keluarga:

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَنِّيْ ﻭَﻋَﻦْ ﺟَﻤِﻴْﻊِ ﻣَﺎ ﻳَﻠْﺰَﻣُنِيْ ﻧَﻔَﻘَﺎﺗُﻬُﻢْ ﺷَﺮْﻋًﺎ ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri anni wa an jami’i ma yalzimuniy nafaqatuhum syar’an fardhan lillahi ta’ala.

Berikut materi kultum yang masih berkaitan dengan zakat yang juga telah tersedia dengan tema: zakat, infaq dan shadaqah, sebagaimana dari laman unida.gontor.ac.id, yakni:

Sistem zakat, infaq dan sedekah merupakan salah satu bukti terbesar keberhasilan syari’at Islam dalam mencapai kecukupan kebutuhan umat manusia. Sistem ini hidup dalam keseharian kita. Ia dapat menyalurkan manfaat dari berbagai dimensi. Mulai dari orang kaya kepada orang miskin, orang kuat untuk orang yang lemah, dan orang yang mampu untuk orang yang membutuhkan pertolongan.

Sistem ini merupakan salah satu prinsip dasar kehidupan bermasyarakat dalam Islam. Pada hakikatnya, manusia itu tidak hidup sendiri. Melainkan, hidup bersama masyarakat yang lain. Kehidupan bertetangga dan berkeluarga menjadi contoh yang lazim. Hal tersebut membuktikan, bahwa setiap manusia tidak akan pernah bisa hidup tanpa bantuan orang lain.

Dalam hadits riwayat At-Thabrani, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Tidaklah beriman kepadaku orang yang kenyang semalaman. Sedangkan, tetangganya kelaparan di sampingnya. Padahal ia mengetahuinya.” Tidak bisa disebut seorang mu’min, apabila ia meninggalkan orang dalam keadaan lapar, namun dia dalam keadaan kenyang. Maka, berdasarkan hadits tersebut kita akan tahu, bahwa fitrah setiap orang itu saling membutuhkan satu sama lain. Maka dari itu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menganjurkan kita untuk bersedekah dan berinfaq kepada orang yang membutuhkan. Karena hakikatnya, hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab kita sebagai orang-orang yang sudah berkecukupan.

Baca Juga: CATAT! Ini Lokasi dan Jadwal Layanan Kas Keliling Bank Indonesia untuk Tukar Uang Baru di Lampung

Mulai dari yang Terdekat

Banyak ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits Nabi yang menganjurkan kita untuk berinfaq. “Ibda’ biman ta’ulu.” Mulailah dari siapa yang bergantung kepadamu. Maksudnya, keutamaan infaq ialah dimulai dengan menyalurkannya kepada orang-orang terdekat kita dan orang-orang yang berada dalam tanggungan dan jaminan kita. Seperti halnya ahli waris yang menerima harta warisan yang ditinggalkan. Maka, ia memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Baik dari anaknya, istrinya, bahkan orang tuanya sekalipun.

Kita lihat di zaman Abu Bakar Ash-Shiddiq. Dimana pada zaman itu kehidupan mereka saling membayar zakat dan saling berinfaq. Abu Bakar sangat tegas dalam urusan zakat. Sampai-sampai beliau ingin membunuh orang orang yang tidak membayar zakat. Karena, ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam wafat, mereka berubah menjadi enggan untuk membayar zakat. Bahkan, diantara mereka ada yang berkata, “Kami hanya ingin menjalankan shalat. Tetapi, kami tidak ingin untuk membayar zakat.“

Hal ini juga terjadi di zaman sekarang, dimana orang-orang hanya melaksanakan shalat. Tetapi, enggan untuk membayar zakat. Padahal, zakat ini sudah tertera dalam ayat Al-Qur’an setelah shalat, yaitu “Aqiimu asshalata wa aatuu azzakata.” Dari ayat tersebut kita paham betapa pentingnya membayar zakat. Zakat tertera dalam rukun Islam ketiga setelah shalat. Apabila rukun tersebut terlaksana dengan baik, pasti tidak akan ada orang fakir yang terlantar.

Setelah khilafah beralih kepada Umar bin Khattab, beliau memerintahkan agar infaq tidak hanya terbatas kepada orang muslim saja. Namun, disalurkan juga untuk kaum Nasrani dan kaum Yahudi yang membutuhkan. Islam tidak membedakan antara Kaum Muslim dan kaum Yahudi atau Nasrani. Bahkan, agama ini menganjurkan kita untuk saling tolong-menolong sesama manusia tanpa mengenal perbedaan apapun.

Islam bangkit dan luas karena mengajarkan sifat tolong menolong. Maka dari itu, mari kita bersedekah dan menyalurkan sebagian harta kita untuk mereka yang membutuhkan. Sesungguhnya, harta yang kita miliki adalah titipan dari Allah Subhanahu wa Ta’aalaa.

Demikian bacaan niat dan doa zakat fitrah bagi diri sendiri dan keluarga hingga contoh kultum Ramadan 1443 H 2022 yang masih berkaitan dengan pembahasan zakat dengan tema zakat, infaq dan shadaqah.***

Editor: Ririn Handayani

Tags

Terkini

Terpopuler