SEPUTARLAMPUNG.COM - Angka stunting yang masih tinggi menjadi salah satu pekerjaan rumah bagi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menekannya.
Berdasarkan pendataan keluarga 2021 (PK 21), terdapat 21,9 juta keluarga yang berisiko stunting di Indonesia.
BKKBN sendiri menargetkan dapat menekan angka stunting menjadi 14 persen saja di tahun 2024.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.
Kepala BKKBN, Dr (H.C), dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) mengatakan pernikahan usia muda menjadi salah satu faktor penyebab stunting di Indonesia.
"Stunting ini tidak produktif, jadi beban buat masa depan," katanya dalam acara Klarifikasi Forum Pimred Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) bertajuk "Nikah Muda Bikin Anak Stunting", Rabu, 13 Juli 2022.
Hasto menyampaikan, anak-anak yang belum cukup umur kemudian menikah sejatinya masih dalam masa pertumbuhan.