Mengenal Badai Sitokin dan Komorbid Asma, Penyakit yang Diderita Raditya Oloan Sebelum Meninggal Dunia

- 7 Mei 2021, 09:40 WIB
Joanna Alexandra dan Raditya Oloan.
Joanna Alexandra dan Raditya Oloan. /Kolase Instagram.com/@joannalexandra/

Badai Sitokin

Dilansir dari Newscientist, sitokin adalah protein kecil yang dilepaskan oleh berbagai macam sel di dalam tubuh, termasuk sel-sel di sistem imun.

Fungsinya adalah mengkomunikasikan sinyal untuk merespons infeksi dan merangsang radang atau inflamasi.

Nama 'sitokin' berasal dari kata Yunani untuk sel (cyto) dan gerakan (kinos). Jika sitokin berlebihan dalam mengaktifkan lebih banyak sel imun akan mengakibatkan hiperinflamasi yang membahayakan, bahkan bisa berakibat fatal.

Badai Sitokin tak hanya disebabkan oleh Covid-19 dan flu saja melainkan dapat disebabkan oleh penyakit pernapasan lainnya seperti SARS, MERS, dan penyakit yang tidak menular seperti multiple sclerosis.

Baca Juga: Catat! Syarat, Aturan, Jadwal Operasi Terbaru Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) pada Idul Fitri 2021

Komorbid Asma

Covid-19 dan asma sama-sama menyerang sistem pernapasan. Adanya asma sebagai komorbid atau penyakit penyerta seringkali memicu dampak lebih buruk pada infeksi Covid-19.

Menurut The Center of Disease Control and Prevention (CDC) infeksi Covid-19 pada pengidap asma bisa menyebabkan pneumonia hingga penyakit pernapasan akut.

Kondisi yang memburuk yang terus menerus bisa memicu kondisi kritis.

Halaman:

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x