SEPUTARLAMPUNG.COM – Artikel berikut akan memberikan informasi mengenai obat sirup paracetamol yang diduga menyebabkan kematian beberapa anak di Gambia Afrika.
Kabar ini tentu saja membuat banyak masyarakat terutama orang panik mengingat paracetamol seringkali menjadi obat 'pertolongan pertama' saat ada anggota keluarga yang mengeluh sakit atau demam termasuk anak-anak.
Baca Juga: Tips Parenting ala Shireen Sungkar, Nomor 6 Sering Dilupakan
Agar tak panik berlebihan dan tetap waspada, kita perlu menggali informasi lebih lengkap mengenai apa itu paracetamol dan paracetamol yang bagaimana yang diduga menjadi penyebab kematian sejumlah anak di Gambia, Afrika.
Paracetamol atau asetaminofen adalah obat analgesik dan antipiretik yang banyak dipakai untuk meredakan sakit kepala ringan akut, nyeri ringan hingga sedang, serta demam.
Sirup obat untuk anak yang disebutkan dalam informasi dari WHO terdiri dari Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup dan Magrip N Cold Syrup.
Analisis laboratorium dari sampel masing-masing dari empat produk tersebut terkontaminasi dietilen glikol dan etilena glikol. Produsen produk ini adalah Maiden Pharmaceuticals Limited.
Berdasarkan penelusuran BPOM, keempat produk tersebut tidak terdaftar di Indonesia dan hingga saat ini produk dari produsen Maiden Pharmaceuticals Limited, India tidak ada yang terdaftar di BPOM.
Dietilen glikol dan etilen glikol beracun bagi manusia saat dikonsumsi dan dapat berakibat fatal.
Baca Juga: TERBARU! Daftar Lengkap Harga Oppo Oktober 2022, Koleksi Lengkap Ada A15, A55, A96, Reno 5G, A77s
Efek toksik dapat mencakup sakit perut, muntah, diare, ketidakmampuan untuk buang air kecil, sakit kepala, perubahan kondisi mental, dan cedera ginjal akut yang dapat menyebabkan kematian.
Ayo lebih waspada dalam mengkonsumsi obat, gunakan produk obat yang terdaftar dan diperoleh dari sumber resmi.
Selalu cek kemasan, label, izin edar, dan kadaluwarsa sebelum membeli dan menggunakan obat.
Itulah informasi mengenai paracetamol sirup yang diduga menjadi penyebab kematian beberapa anak di Gambia Afrika.***
Instagram @rsmitrahusada