SEPUTAR LAMPUNG - Nilai ekspor tanaman hias Provinsi Lampung pada 2021 melonjak tinggi sebesar 757%.
Kepala Karantina Pertanian Lampung Muh Jumadh mengatakan nilai ekspor tanaman hias Provinsi Lampung pada triwulan I 2021 sudah mencapai Rp227,3 juta.
Naik sangat signifikan dibandingkan dengan pendapatan nilai ekspor tanaman hias sepanjang tahun 2020 yang hanya mencapai Rp300.000.
Baca Juga: Jangan Asal Ceplas Ceplos, Ini 5 Adab Bercanda Menurut Rasulullah, Beserta Hadits dan Terjemahannya
Baca Juga: Bacaan Rukyah Al Quran Surat Yunus ayat 79 80 81 82, Lengkap Tulisan Arab, Latin, dan Artinya
"Tercatat hingga April ini, volume ekspor tanaman hias sebanyak 245 batang, meningkat signifikan dari tahun sebelumnya hanya tiga batang," kata Muh Jumadh seperti yang dikutip Seputar Lampung dari Antara, pada Senin, 19 April 2021.
Peningkatan nilai ekspor tersebut didukung oleh minat pemesanan dari berbagai negara tujuan. Dimana pada 2020 negara tujuan ekspor hanya ke Amerika Serikat (AS).
Sedangkan pada triwulan I 2021, ada 9 negara yang menjadi tujuan ekspor yakni AS, Portugal, Singapura, Kanada, Belanda, Malaysia, Norwegia, Kuwait, dan Jerman.
Baca Juga: Detik-detik Wafatnya Rasulullah, Ada Nama yang Terus Disebut oleh Nabi Muhammad SAW, Siapakah Dia?
“Ekspor tanaman hias dari Lampung belum banyak. Namun, jumlah dan nilainya terus meningkat. Ini sesuai dengan prinsip Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks). Kami akan terus fasilitasi untuk sertifikasi ekspor dan memastikan keberterimaan produk di negara tujuan sesuai persyaratan,” ucap Jumadh.
Sementara itu, Karantina Pertanian Lampung juga terus berusaha untuk mendorong aneka tanaman hias asal Kabupaten Tanggamus, Lampung bisa tembus pasar internasional.
Jumadh mengatakan pihaknya melalui Bimbingan Teknis Ekspor Tanaman Hias, Karantina Pertanian Lampung akan mengupayakan dan mendorong adanya eksportir baru.
Baca Juga: Kata Ganti Tuhan dalam Kalimat, Materi Tema 8 Kelas 2 SD Halaman 7
"Adanya program Gratieks mendorong kami untuk meningkatkan nilai ekspor komoditas pertanian asal Provinsi Lampung, di antaranya ada eksportir baru. Kemudian bisa mengoptimalkan ekspor dari sektor pertanian, seperti subsektor hortikultura yakni tanaman hias," ujarnya.
Pasalnya menurut Jumadh, selama ini ekspor komoditas pertanian asal Lampung masih didominasi dari hasil subsektor perkebunan.***