Fenomena Halo Matahari Pertanda Akan Ada Bencana? Berikut Penjelasan Ilmiah dari Ahli Klimatologi

- 28 September 2020, 14:45 WIB
Halo Matahari adalah fenomena alam yang tidak berkaitan dengan bencana alam atau cuaca ekstrim.
Halo Matahari adalah fenomena alam yang tidak berkaitan dengan bencana alam atau cuaca ekstrim. //pixabay/imirian357-7547109



SEPUTAR LAMPUNG - Minggu, 27 September 2020, sejumlah warga di beberapa wilayah di Jawa Timur dihebohkan oleh fenomena unik, yaitu fenomena Halo Matahari.

Saat fenomena ini berlangsung, matahari di langit tak terlihat seperti biasanya. Matahari bersinar begitu terang dan di sekelilingnya terdapat cincin pelangi yang cantik.klimatologi

Pemandangan yang indah sebenarnya. Dan terbilang langka. Fenomena Halo Matahari ini terlihat sangat jelas di beberapa titik di Indonesia seperti Jember, Banyuwangi dan Pasuruan, sejak pukul 12.00 WIB.

Fenomena unik ini sebenarnya bukanlah fenomena baru. Pada bulan April 2020 yang lalu fenomena Halo Matahari juga muncul di Bandung.

Baca Juga: Perlu Baca! Ini Dia Doa Penangkal Santet Menurut Ajaran Islam

Karena bentuknya yang cukup aneh, banyak orang yang berspekulasi fenomena Halo Matahari adalah salah satu tanda akan ada bencana.

Namun, spekulasi yang beredar ini hanyalah mitos belaka. Ahli klimatologi UGM telah mengkonfirmasi bahwa fenomena ini bukan pertanda bencana.

Menurut Prof.Dr.Sudibyakto, M.S., ahli klimatologi UGM sebagaimana diberitakan oleh Portaljember.pikiran-rakyat.com dalam artikel berjudul “Fenomena Halo Matahari Hebohkan Warga Jember dan Banyuwangi, Tanda Akan Ada Bencana?" mengatakan fenomena seperti itu biasa terjadi.

Fenomena ini tidak ada kaitannya dengan bencana alam seperti gempa bumi. Lingkaran yang mengelilingi matahari adalah sinar matahari yang dibelokkan oleh partikel uap di atmosfer.

Baca Juga: 5 Fakta Mengejutkan dari Vanuatu, Negara Kecil yang Berani 'Menyerang' Indonesia di Forum PBB

Sudibyakto menjelaskan partikel air memiliki kemampuan untuk membelokkan atau membiaskan sinar matahari.

Pada sore hari saat matahari tegak lurus dengan bumi, bias cahayanya berkurang. Itu sebabnya orang melihat lingkaran hitam mengelilingi matahari.

“Kalo matahari itu mirip dengan pelangi pada pagi atau malam hari setelah hujan. Kurva pelangi sering terlihat di bawah cakrawala karena partikel uap yang membelokkan cahaya matahari berada pada sudut rendah,” ujar Sudibyakto.

“Pada posisi miring, kemampuan partikel air untuk menarik cahaya lebih besar sehingga warna tampak lebih jelas,” tambahnya.

Fenomena Halo Matahari bukanlah pertanda bahaya, jadi tidak perlu ada kekhawatiran berlebih.

Jika ingin menyaksikan fenomena Halo Matahari jangan lupa gunakan kacamata hitam agar aman.***(Yunia Permadani Putri E/Portal Jember)

Editor: Dzikri Abdi Setia

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x