SEPUTAR LAMPUNG – Berita mengenai gempa yang berdampak tsunami setinggi 20 meter menjadi perbincangan hangat dalam beberapa hari terakhir.
Sebagai negara yang memiliki intensitas gempa sangat tinggi, masyarakat Indonesia sebenarnya cukup familiar dengan bencana yang satu ini.
Namun masyarakat kita juga trauma. Sejumlah bencana mencatatkan jumlah korban jiwa dan kerusakan yang cukup besar. Gempa dan tsunami di Aceh misalnya, Jogja dan juga Banten.
Sejumlah bencana itu menyisakan trauma dan ketakutan manakala berita mengenai gempa dan tsunami ramai beredar.
Baca Juga: Jelang Usia ‘Jelita’, Wanita Usia 40-an Baiknya Hindari 10 Kebiasaan Buruk Ini
Baca Juga: Usulkan Pajak Mobil Baru 0 Persen: Avanza Hanya Rp120 Juta, Xpander Cuma Rp150 Juta
Terkait dengan isu yang beredar tersebut, Guru Besar bidang Seismologi di Institut Teknologi Bandung (ITB) Sri Widiyantoro sebagaimana diberitakan Galamedia dalam artikel berjudul, "Heboh Gempa Berdampak Tsunami 20 meter, BMKG Beberkan Soal Megathrust", mengungkapkan hasil riset soal potensi gempa megathrust yang berdampak tsunami dengan ketinggian bisa mencapai 20 meter.
Tidak adanya gempa besar bermagnitudo 8 atau lebih dalam beberapa ratus tahun terakhir mengindikasikan ancaman gempa megathrust di sepanjang pantai selatan Pulau Jawa.
Lantas apa itu gempa megathrust?
Kabid Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono menilai bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang belum tepat dalam memahami gempa megathrust.